Isu kekerasan seksual terhadap anak di dunia pendidikan menjadi sorotan di tengah masyarakat.
- Jadi Momentum Tingkatkan Produktivitas dan Motivasi Pekerja, SIER Pastikan Tenant Bayar THR Tepat Waktu
- Hingga Agustus 2023, Pemkot Surabaya Terima PSU dari Pengembang Sebesar Rp2,17 Triliun
- Sopir Bus Terlibat Cekcok dengan Pengendara Mobil Diamankan Polisi
Angka kasus kekerasan seksual kian meningkat dari waktu ke waktu sehingga menjadi atensi bagi pemerintah.
Melihat fenomena tersebut, Sekelompok tim dari Dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) menggelar Edukasi dan Pengkaderan kepada guru, di Sekolah PAUD Dahlia Sememi, Surabaya.
Kegiatan tersebut merupakan program Pengabdian Kepada Masyarakat melalui dana Hibah yang diperoleh dari DRTPM Dirjen Dikti Ristek, Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
TIM PKM UWP yang terdiri dari Fifin Dwi Purwaningtyas, S.Psi.,M.Psi, Ressy Mardiyanti, S.Psi.,M.Psi , dan Suzana Dewi, S.Kom., M.Kom, melakukan pelatihan meliputi pencegahan Kekerasan seksual Anak (KSA) kepada Kader-Kader yang merupakan guru dari PAUD tersebut.
Kegiatan kaderisasi tersebut berlangsung selama 1 (satu) bulan sejak tanggal 23 September 2024 dan direncanakan berakhir pada 22 Oktober 2024.
Di samping itu, Tim PKM juga melakukan pengembangan sistem informasi yang memfasilitasi akses guru terhadap materi pelatihan, monitoring perkembangan, dan evaluasi efektivitas program. Sistem ini juga akan menyediakan platform untuk konsultasi psikologi kasus kekerasan seksual atau tentang tumbuh kembang yang dapat diakses oleh guru, dan orang tua.
Ketua Tim PKM UWP, Fifin Dwi Purwaningtyas, S.Psi., M.Psi., Psikolog, mengungkapkan bahwa langkah yang dilakukan oleh Tim Dosen UWP tersebut sebagai langkah nyata upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru PAUD tentang kesehatan reproduksi dan pentingnya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak serta menyampaikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada anak-anak.
“Program ini memberikan dampak nyata untuk meningkatkan status kesehatan mental maupun kesehatan reproduksi Anak baik secara fisik maupun psikologis dan memberdayakan peran masyarakat yaitu dengan mengkader para guru-guru serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang pendidikan seksual anak serta pendidikan kesehatan reproduksi anak di kemudian hari.” Kata Fifin.
Ia juga menambahkan bahwa unsur orang tua dilibatkan pada program tersebut melalui pembangunan sistem informasi yang dikembangkan oleh tim.
“Tujuannya agar membangun komunikasi yang lebih baik antara sekolah dan orang tua mengenai pencegahan kekerasan seksual,” ujarnya.
Tim PKM UWP turut mengucapkan terima kasih banyak kepada DRTPM Dirjen Dikti Ristek, Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi, LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, dan LPPM Universitas Wijaya Putra atas dukungan dan kesempatan luar biasa yang diberikan untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat.
“Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada PAUD Dahlia Sememi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengabdian kepada masyarakat," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news