Apel Siaga Antisipasi Kecurangan, Gus Fawait Kumpulkan Pengurus 15 Parpol Pengusung Hingga Tingkat Kecamatan 

Gus Fawait/RMOLJatim
Gus Fawait/RMOLJatim

Pasangan Calon Bupati/ Wakil Bupati Jember, Muhammad Fawait-Djoko Susanto, menggelar apel siaga keamanan jelang Pilkada Jember di Hall New Sari Utama, Kecamatan Kaliwates Jember, Kamis (21/11).


Agenda ini menghadirkan Pengurus Cabang dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) 15 Partai Politik (Parpol) pengusung paslon Gus Fawait-Djoko Susanto. Ke 15 parpol tersebut, yaitu Partai Gerindra, PKB, NasDem, PKS, PPP, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Garuda, Hanura, PBB, Partai Buruh dan PKN. Selain itu juga hadir pengurus Cabang yang bersangkutan serta 42 anggota dewan dari partai pengusung. 

"Konsolidasi ini bagian dari langkah untuk mensolidkan parpol yang tergabung, dan memastikan masing-masing parpol untuk memenangkan 02," ucap Gus Fawait, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (21/11).

Pesta demokrasi ini, lanjut dia, kurang 5 hari lagi, pihaknya harus memastikan pengurus partai politik dari level DPC hingga level ranting dan TPS solid dan kompak.

Apalagi menurut Gus Fawait, ada 42 orang anggota DPRD Jember yang berada di sisi paslon 02 dan siap membantu proses pemenangannya.

"Kami yakin seluruh anggota DPRD Jember ( dari partai pengusung) ini tanpa harus diminta, mereka telah siap memenangkan paslon 02 dan menjalankan instruksi partainya," terangnya.

Saat ini, lanjut Fawait, banyak dinamika yang terjadi di penyelenggara maka perlu seluruh masyarakat ikut melakukan pengawasan.

"Saksi kita juga sudah melakukan pengawasan dan kami mengajak masyarakat melakukan pengawasan juga," jelas mantan legislator Partai Gerindra Provinsi Jawa Timur Dapil Jember - Lumajang ini.

Senada dengan Fawait juga disampaikan Ketua Tim Pemenangan Paslon 02 Jember,  Gogot Cahyo Baskoro. Dia  menegaskan bahwa konsolidasi dengan partai pengusung ini untuk memaksimalkan semua kekuatan dari berbagai lini. Apalagi saat ini segera masa tenang. ini menjadi riskan dan tadi semua partai juga sudah bersiap untuk melakukan pengawasan dan penjagaan.

"Kondisi saat ini sangat kritis, karena adanya penyelenggara yang melakukan praktik-praktik kecurangan, maka dari itu perlu diawasi," terangnya.

Indikasinya ada dugaan rencana mobilisasi praktik kecurangan, manipulasi suara hingga money politic.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news