Mengenal Ony-Antok Lebih Dekat

Pasangan calon bupati Ngawi/Ist
Pasangan calon bupati Ngawi/Ist

MENGULIK ‘khayalan-khayalan’ Ony-Antok, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi dengan nomor urut 01 yang juga sekaligus  jago tunggal atau boleh dibilang bukan lawan ‘Bumbung Kosong’.

Kendati tiada lawan tandingnya, masih ada ruang menarik dan menggelitik dari pasangan calon bupati-wakil bupati Ngawi Jawa Timur Ony Anwar Harsono (Ony)-Dwi Riantoi Jatmiko (Antok) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Bukan soal bumbung kosongnya. Bukan tentang acara debat publik yang  diulik 'netizen' karena gelaran debat publik dianggap ‘omong kosong’. Namun ini soal visinya yang masih jauh di awang-awang.

Tidak dhisiki kerso atas rencana Yang Paling Maha Memiliki Kekuasaan. Bumbung kosong bukan tandingan Ony-Antok. Hampir pasti Ony-Antok bakal terpilih lagi. Dari hitungan politik sudah tampak jelas. Semua partai politik menjagokan pasangan fenomenal ini. Keduanya sosok yang ‘mengesankan’ dan  ‘melekat’ di hati masyarakat. Mereka tetap menginginkan kepemimpinan Ony-Antok  lima tahun mendatang.

Nah, sekarang apa yang membuat  menarik dan mengelitik dari Ony-Antok? Tak lain adalah khayalannya, impian dan cita-citanya yang dituangkan dalam visinya: Semesta Berencana, Terwujudnya Lumbung Pangan Nasional yang Maju dan Berkelanjutan Menuju Masyarakat Kabupaten Ngawi Sejahtera, Berakhlak dengan Semangat Gotong Royong".

Visinya Ony-Antok masih ada di langit. Di atas awang-awang. Bagaimanapun visi harus ‘dilengserkan’ sampai ke bumi. Oleh Ony-Antok, visi dipertajam dengan menuangkan dalam misinya. Salah satu dari lima misinya: meningkatkan produktivitas ekonomi melalui diversifikasi dan penguatan sektor-sektor ekonomi utama berbasis pertanian.

Bagaimana mewujudkan salah satu dari misi itu? Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ngawi 2023. Disebutkan perekonomian Ngawi berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2023 mencapai Rp 24,32 triliun,  dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 14,90 triliun. 

Pendapat dari ekonom, peningkatan PDRB berdampak pada  peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meskipun tidak semua peningkatan PDRB langsung otomatis  berdampak  pada kesejahteraan seluruh masyarakat.

Masih tahun yang sama, ekonomi Kabupaten Ngawi mengalami pertumbuhan sebesar 4,49 persen.  Itu terjadi peningkatan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 3,19 persen.

Sektor ekonomi utama di ‘Negeri Ramah’ adalah berbasis pertanian. 2023 luas panen padi mencapai sekitar 124,92 ribu hektar dengan produksi padi sebesar 771,25 ribu ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras mencapai 445,34 ribu ton.

Luas panen padi, mencapai sekitar 124,92 ribu hektar. Mengalami penurunan sebanyak 3,66 ribu hektar atau 2,85 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 sebesar 128,59 ribu hektar. Produksi padi 2023, sebesar 771,25 ribu ton GKG. Ada peningkatan sebesar 15,31 ribu ton atau 2,03 persen dibandingkan produksi padi di 2022  sebesar 755,94 ribu ton GKG.

Produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 445,34 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 8,84 ribu ton atau 2,03 persen, dibandingkan produksi beras di tahun 2022  sebesar 436,49 ton. Indikator sisi produksi, sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,29 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, Konsumsi pengeluaran lembaga non-profit rumah tangga  (LNPRT).  Mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,02 persen.

Dilihat dari sisi produksi, 2023 struktur PDRB Ngawi didominasi lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 32,86 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 74,44 persen.

Pencapaian  pasangan Ony-Antok saat memimpin  di Ngawi dengan angka pertumbuhan  4,49 persen tersebut  ada sisi positif dan negatifnya.  

Sisi positif: peningkatan kesejahteraan, penciptaan lapangan kerja, Peningkatan pendapatan daerah, peningkatan daya saing daerah. Itu berarti masyarakat Ngawi secara umum memiliki daya beli yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

Pertumbuhan ekonomi yang kuat mendorong perluasan usaha dan investasi, sehingga memancing lapangan kerja. Ada investor mau masuk di Ngawi.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, pendapatan daerah dari berbagai sumber, seperti pajak dan retribusi juga akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang positif menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modal di Kabupaten Ngawi. Investasi ini dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor baru dan memperkuat perekonomian daerah. 

Terbukti ada minat investor asing  mau menanamkan modalnya di Ngawi.

Kabupaten Ngawi menjadi lebih menarik bagi investor dan wisatawan. Hal ini dapat meningkatkan daya saing daerah dalam menarik investasi dan meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. 

Upaya kerja keras turut andil  merevitalisasi segita tiga emas pariwisata Ngawi (Benteng Pendem-Museum Trinil-Jamus) dan sejumlah  wisata lain. Khususnya pontang-panting agar benteng pendem menjadi idola pariwisata cagar budaya nasional, kendati  pengelolaannya masih di bawah TNI.

Sisi negatifnya dari pertumbuhan ekonomi Ngawi, boleh jadi muncul ketimpangan, inflasi, dampak  terhadap lingkungan alam, ketergantungan sektor tertentu.  Misal beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak merasakan manfaat dari  pertumbuhan ekonomi secara signifikan, sehingga muncul ketimpangan. Pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat dapat memicu inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa dapat mengurangi daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok berpendapatan rendah. 

Jika pertumbuhan ekonomi terlalu bergantung pada satu atau sektor tertentu, maka perekonomian daerah akan menjadi rentan. Karena itu harus ada kreatifitas menggali dan mengembangkan  potensi-potensi lainnya.

Lima tahun kedepan akan menjadi  tantangan Ony-Antok untuk ‘membumikan’ visi-misinya.  Mengingat Ngawi daerah agraris. Pertanian jadi ndalan. Jadi penyumbang utama. Pertumbuhan produksi pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun peternakan, akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Ngawi. 

Hal itu makin diuntungkan  adanya gerakan ketahanan  pangan secara nasional dari pemerintah pusat, jika sepanjang pelaksanaan program ketahanan pangan sesuai ‘skenario’.

Pertumbuhan industri pengolahan, seperti  industri kecil dan menengah  dapat menjadi motor penggerak ekonomi. Meningkatnya aktivitas perdagangan, baik dalam skala lokal maupun regional, akan berdampak positif. Sektor jasa, seperti pariwisata, transportasi, dan komunikasi, layak mendapat perhatian, karena sektor-sektorini  memiliki potensi berkontribus terhadap  pertumbuhan ekonomi.

Yang tak kalah mendapat perhatian besar adalah tentang kebijakan pemerintah daerah  Ngawi, Harus berpihak pada rakyat kecil. Berpihak pada usaha mikro kecil menengah (UMKM), Kebijakan  percepatan lnvestasi dan infrastruktur.

Kalau toh ada kebijakan baru, yang diharapkn regulasi wajar tanpa dibumbui hal-hal di ‘luar beban’ pelaku usaha. Tentu itu ditunggu para pelaku usaha. Kebijakan regulasi harus ada koordinasi, sinergi dan harmonasi antar instansi lokal, regional hingga departemen pusat. Agar pelaku usaha tidak sampai menepuk jidatnya, tidak galau dan membingungkan ketika memulai dan mengembangkan usahanya.

Bila mungkin ada insentif dalam bentuk apapun sebagai wujud apresiasi, sekaligus peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Semua tantangan itu bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Ngawi lima tahun ke depan, agar ‘khayalan-khayalan’ Ony-Antok bisa diwujudkan dan dirasakan di ‘Negeri Ngawi Ramah’.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news