Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Madiun melakukan pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan menjelang Pemilu Serentak 2024.
- Panwascam dan PKD Kota Madiun Ikuti Bimtek Pengawasan Distribusi Logistik Pilkada
- Viral Mobil Branding Paslon 03 hingga Perusakan APK, Jubir Paslon Maidi-Bagus Datangi Bawaslu Kota Madiun
- Kantor KPU dan Bawaslu Kota Madiun Dihadiahi Pedang Plastik, Lipstik, Wortel Daster Hingga Bra
Pemetaan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi berbagai gangguan dan hambatan pada hari pemungutan suara.
Hasilnya, terdapat lima indikator kerawanan yang paling sering terjadi, dua indikator yang cukup sering ditemukan, serta satu indikator yang jarang terjadi namun tetap perlu diwaspadai.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Madiun, Mohda Alfian, menjelaskan, pemetaan ini diperoleh melalui survei yang dilakukan selama enam hari, yaitu dari 10 hingga 15 November 2024.
Mohda juga menjelaskan indikator yang paling banyak terjadi pada pemetaan kerawanan ini.
“Pemilih Tidak Memenuhi Syarat: Sebanyak 72 TPS memiliki pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) tetapi tidak memenuhi syarat. Pemilih Tambahan (DPTb): Ditemukan pada 31 TPS. KPPS di Luar Domisili: Sebanyak 44 TPS memiliki Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas di luar domisili mereka. Pemilih Disabilitas: Sebanyak 100 TPS mencatat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT. Potensi Daftar Pemilih Khusus (DPK): Sebanyak 7 TPS mencatat potensi pemilih yang memenuhi syarat tetapi belum terdaftar di DPT,” kata Mohda kepada Kantor Berita RMOLJatim Minggu (24/11).
Indikator yang cukup sering terjadi, diantaranya sebanyak 2 TPS berada di dekat posko atau rumah tim kampanye peserta pemilu dan sebanyak 2 TPS memiliki riwayat intimidasi terhadap penyelenggara pemilu.
Indikator Jarang Terjadi, Namun Perlu Diwaspadai: Sebanyak 4 TPS berada di dekat lembaga pendidikan, di mana siswa berpotensi memiliki hak pilih.
Bawaslu Kota Madiun berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap TPS-TPS rawan ini. Mohda Alfian menekankan pentingnya antisipasi dini, terutama pada indikator yang paling banyak terjadi.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelancaran proses pemilu agar berjalan aman dan demokratis," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Panwascam dan PKD Kota Madiun Ikuti Bimtek Pengawasan Distribusi Logistik Pilkada
- Viral Mobil Branding Paslon 03 hingga Perusakan APK, Jubir Paslon Maidi-Bagus Datangi Bawaslu Kota Madiun
- Kantor KPU dan Bawaslu Kota Madiun Dihadiahi Pedang Plastik, Lipstik, Wortel Daster Hingga Bra