DPRD Jatim Soroti Data Stunting Tidak Akurat, Tekankan Pentingnya Transparansi Laporan

Anggota DPRD Jatim dr Benjamin Kristianto
Anggota DPRD Jatim dr Benjamin Kristianto

Anggota DPRD Jawa Timur, dr. Benjamin Kristianto, menyoroti persoalan data stunting yang tidak akurat di sejumlah desa, termasuk di wilayah dapilnya, Sedati, Sidoarjo. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam pelaporan data stunting agar program nasional penanganan stunting dapat berjalan maksimal.


Pria yang akdab disapa dr. Ben mengungkapkan bahwa ketidaksesuaian data stunting di lapangan dapat menghambat upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut.

DPRD Jawa Timur meminta agar pemerintah melakukan verifikasi data stunting agar setiap desa memberikan laporan yang akurat mengenai jumlah kasus kesehatan di wilayah masing-masing.

Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Jawa Timur dr Benjamin Kristianto pada Selasa (02/12/2024).

“Kami menghimbau agar desa-desa memberikan laporan yang akurat dan tidak menutup-nutupi jumlah kasus. Ini adalah program Presiden Prabowo yang bertujuan menciptakan generasi sehat, sehingga perlu didukung oleh data yang benar,” ujar dr. Ben dalam kesempatan tersebut.

Anggota DPRD Jatim dari Dapil Sidoarjo itu mengatakan, laporan yang transparan dan akurat sangat penting untuk mendukung keberhasilan berbagai program kesehatan yang tengah digencarkan oleh pemerintah, termasuk upaya mencegah dan menanggulangi penyakit di tingkat desa.

Menurut dr. Ben, data yang tepat akan mempermudah pemerintah dalam mengambil kebijakan yang efektif dan tepat sasaran.

Sebagai bagian dari program Presiden Prabowo, yang berfokus pada kesehatan masyarakat, setiap desa diharapkan dapat secara aktif berperan dalam pengumpulan data yang mendetail mengenai kondisi kesehatan di wilayah mereka.

Program ini bertujuan untuk memastikan terciptanya masyarakat yang sehat dan produktif, yang akan membawa dampak positif bagi pembangunan nasional.

Dr. Ben juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan desa untuk mewujudkan target kesehatan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan langkah ini, diharapkan dapat tercipta sistem pelaporan yang lebih transparan dan akurat di tingkat desa, yang pada akhirnya mendukung upaya besar dalam membangun generasi muda yang lebih sehat.

Menurut Politisi Partai Gerindra tersebut, program penanganan stunting harus didukung oleh kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah desa yang menjadi ujung tombak dalam pengumpulan data.

“Kalau data tidak akurat, bagaimana kita bisa mengambil langkah yang tepat? Transparansi sangat penting agar bantuan dan program kesehatan dapat disalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan,” tuturnya.

Sebagai bagian dari Komisi E yang membidangi kesehatan dan pendidikan, dr. Ben juga menyampaikan bahwa dirinya akan terus mendorong pemerintah untuk memprioritaskan pengentasan stunting melalui berbagai program, termasuk makan siang bergizi gratis yang telah dicanangkan secara nasional.

“Program makan siang bergizi ini adalah langkah konkret yang perlu didukung. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada kejujuran dalam pelaporan data. Jangan sampai ada anak yang membutuhkan tapi tidak terdata,” ujarnya.

Dengan fokus pada transparansi dan sinergi lintas sektor, dr. Ben berharap penanganan stunting di Jawa Timur, khususnya di Sedati, dapat menjadi model keberhasilan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup generasi mendatang. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news