Peringati Hari Pencegahan Polusi Sedunia 2024, UIN Khas Jember Terapkan Sehari Tanpa Kendaraan di Lingkungan Kampus 

Profesor Hepni Zein saat melakukan reboisasi di sekitar lapangan Imam Nahrowi UIN Khas Jember/RMOLJatim   
Profesor Hepni Zein saat melakukan reboisasi di sekitar lapangan Imam Nahrowi UIN Khas Jember/RMOLJatim  

Peringati Hari Pencegahan Polisi Sedunia 2024, Universitas Islam Negeri KH Ahmad Shiddiq (UIN Khas) Jember, menginstruksikan Kepada civitas agar tidak menggunakan kendaraan bermotor selama sehari di lingkungan kampus UIN Khas, Senin (2/12). 


Sebagai wujud acara sehari bebas kendaraan bermotor di lingkungan kampus, kendaraan roda 4 dilarang masuk di sekitar halaman parkir kampus. Meski kendaraan roda 2 boleh masuk, namun tidak boleh dihidupkan dan hanya boleh didorong ke tempat parkir. Demikian pula saat keluar dari tempat parkir kampus, sepeda motor hanya boleh dihidupkan setelah melewati pintu gerbang.

Selain itu, UIN Khas juga melakukan gerakan sedekah oksigen, melalui gerakan reboisasi tanaman di sekitar lapangan Imam Nahrowi dan sekitar Kampus UIN Khas Jember. Kegiatan tersebut diawali dengan upacara atau apel bebas polusi kemudian dilanjutkan penanaman pohon bersama civitas akademika seperti dosen, tenaga pendidikan dan mahasiswa.

Menurut Rektor UIN Khas Jember, Profesor Dr. Hepni Zein, pencegahan polusi udara menjadi tanggung jawab bersama sebagai manusia untuk  berkontribusi terhadap kesehatan alam. Seperti diketahui bersama bahwa semakin bertambah hari, lapisan ozon semakin menipis. 

"Kalau dibiarkan terlalu lama, sinar ultraviolet menjadi sangat berbahaya bagi bumi. Kami menggelar acara  bebas dari polusi dan reboisasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari sedekah oksigen bagi manusia," ucap Prof Hepni dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (2/12).

"Kegiatan ini sebagai seruan moral tidak hanya pada internal kampus, tapi bagi yang lainnya di luar kampus," sambungnya.

Prof Hepni menegaskan semua pihak bisa berkontribusi terhadap pencegahan polusi, sekecil apapun upayanya, akan bermanfaat bagi kebaikan manusia dan bumi. 

"Saya tadi menceritakan kisah semut, saat ikut memadamkan kobaran api, saat Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim," terangnya.

Semut disindir, bahwa secara rasional, tindakannya memadamkan api api itu akan sia-sia, karena tidak akan mampu memadamkan kobaran api uang menyala-nyala. Sebab, ukuran tubuhnya sangat kecil, tentu tidak akan mampu membawa air dalam jumlah banyak. 

"Tapi semut menjawab jangan dilihat dari tubuh dan upaya saya yang kecil. Tapi yang penting, lihatlah keberpihakan saya kepada kebenaran," jelasnya.

Berpihak kepada kebenaran seperti berpihak pada upaya pencegahan polusi dan mencintai bumi. Bukan berpihak kebatilan seperti membiarkan polusi udara melalui karbon dioksida.

"Ini sifatnya seruan moral untuk memberikan inspirasi kepada yang lain. Jika semua umat manusia melakukan kegiatan yang sama, maka ini akan menjadi kekuatan yang besar, bukan tidak mungkin memberikan kontribusi yang signifikan bagi alam semesta," terangnya.

Hepni menambahkan, bahwa UIN Khas menargetkan penanaman 1000 pohon di sekitar kampus, karena masih masih banyak lahan kosong. Kegiatan seperti ini  memang tidak digelar setiap hari, setidaknya bisa digelar setahun sekali, saat peringatan hari pencegahan polusi sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 2 Desember.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news