Beberapa hari lalu tersebar video dan rekaman voice note dari seseorang tentang ancaman dan ujaran kebencian yang ditengarai efek dari pilkada Bondowoso.
- Banjir Bandang Terjang Maesan, Belasan Rumah dan Ternak Warga Gunungsari Terdampak
- Oknum di Bondowoso Tawarkan Jabatan Bertarif Ratusan Juta, Mengaku Orang Dekat Bupati Terpilih
- Puluhan Rumah Warga Bondowoso Rusak Diterjang Angin, Anggota DPR RI Salurkan Beragam Bantuan
Diketahui ujaran kebencian tersebut dilontarkan oleh Abdul Halim, salah seorang pendukung pasangan calon Bupati - Wakil Bupati nomor urut 02, Bambang Soekwanto - Mohammad Baqir (BAGUS) kepada tim KH Abdul Hamid Wahid - KH. As'ad Yahya Syafi'i (RAHMAD).
Tak main-main, pria paruh baya itu dalam rekaman yang beredar juga mengaku telah membeli 3 clurit khusus untuk carok alias saling bunuh dengan tim lawan.
Fenomena ini mendapatkan respon dari tim RAHMAD. Ketua tim pemenangan RAHMAD, H. Ahmad Dhafir mendatangi kediaman Abdul Halim, Sabtu (7/12/2024) pagi.
Ia datang bersama rekan-rekannya usai gowes bersama melintasi jalur Kecamatan Jambesari Darussholah, mendatangi kediaman Abdul Halim di desa Grujugan Lor.
"Saya memang biasa gowes. Sekalian saya mampir ke Abdul Halim," ucap H. Ahmad Dhafir dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso 5 periode ini ingin mengklarifikasi persoalan tersebut. Sebab Abdul Halim juga sudah meminta maaf secara lisan dan ingin menemuinya.
"Ya saya pikir mana yang sempat. Kebetulan saya duluan, ya saya ke sini. Alhamdulillah ketika saya datang mungkin beliau kaget. Kemudian saling berpelukan. Tentu saya diajarkan untuk saling memaafkan," ucapnya.
Pria yang juga menjabat ketua DPC PKB Bondowoso tersebut juga mengajak seluruh pendukung kontestan Pilbup 2024 kemarin agar saling menjaga silaturahmi, kekompakan dan kebersamaan. "Ayo, baik 01 maupun 02 adalah saudara," tegasnya.
Ia menyatakan alasan kenapa mata berada di muka, bukan di tengkuk. Artinya, setiap manusia tidak perlu merisaukan sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu.
"Tetapi bagaimana menatap masa depan yang lebih baik," tuturnya.
Sementara Abdul Halim mengakui kekhilafannya. Ia mengaku saat menyatakan lontaran kebencian karena terpengaruh minuman keras.
"Waktu itu saya minum miras 2 botol. Jadi saya sampai ngomong gak karu-karuan. Itu tanpa sadar," dalihnya.
Salah satu pemicunya adalah ia mendengar informasi bahwa pendukung paslon RAHMAD akan konvoi melewati Jambesari.
"Saya juga diledek sama pemuda di Grujugan Kidul. Saya terpancing emosi. Tapi saya mengaku salah dan saya meminta maaf atas semua kesalahan saya," sesal Abdul Halim.
Pihaknya juga sudah meminta maaf kepada Ra Hamid atas ujaran kebencian yang ia layangkan.
"Barusan saya sudah di-video call sama Ra Hamid. Alhamdulillah beliau mau memaafkan kesalahan saya," akunya.
Ia juga mengimbau kepada rekan-rekannya pendukung paslon BAGUS agar melupakan masa lalu dan tidak perlu larut dalam emosi pasca Pilkada.
"Pesan saya untuk teman-teman ke depannya gimana caranya baik O2 dan 01 kita saling jaga silaturahmi. Pilkada sudah selesai," pungkas Abdul Halim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Banjir Bandang Terjang Maesan, Belasan Rumah dan Ternak Warga Gunungsari Terdampak
- Oknum di Bondowoso Tawarkan Jabatan Bertarif Ratusan Juta, Mengaku Orang Dekat Bupati Terpilih
- Puluhan Rumah Warga Bondowoso Rusak Diterjang Angin, Anggota DPR RI Salurkan Beragam Bantuan