Dikepung Banjir, LPBI NU Jombang Salurkan Air Bersih dan Terjunkan Relawan

Relawan LPBI NU Jombang/Ist
Relawan LPBI NU Jombang/Ist

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Kabupaten Jombang mengirimkan bantuan air bersih ke warga terdampak banjir di Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Jombang.


Bantuan air bersih tersebut disalurkan di dua titik bencana banjir, yakni di Desa Jombok Kecamatan Kesamben, dan di Desa Pulo Kecamatan Jombang yang diberikan langsung oleh Ketua LPBI NU Jombang Khoirul Hasyim.

Selain air bersih, LPBI NU Jombang juga mendirikan Posko Siaga Bencana, untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. 

"Kita hari ini mengirimkan 50 dus air mineral untuk warga korban banjir. Dan kami juga mendirikan posko siaga bencana dengan berkoordinasi pihak-pihak terkait seperti Lazis dan BPBD," kata Khoirul Hasyim, Selasa (10/12) saat ditemui di Balai Desa Jombok yang digunakan dapur umum usai memberikan air bersih, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Hasyim menambahkan bahwa pihaknya juga menerjunkan 14 relawan yang akan membantu masyarakat dan juga membantu BPBD Jombang, jika ada hal-hal yang diperlukan. 

"Kami mendirikan posko sejak kemarin, juga menyiapkan berbagai kebutuhan, termasuk logistik, membantu menyiapkan kekurangan bahan makanan. Kami dari LPBI-NU ada 14 relawan yang kami terjunkan, dan ada relawan yang lain seperti  Banser sehingga totalnya ada sekitar 30 orang," imbuhnya.

Selain itu, LPBI NU juga berkoordinasi dengan lembaga NU yang lain seperti Lazis NU untuk menggalang donasi yang akan disumbangkan ke korban banjir.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Jombang, banjir atau genangan air akibat luapan sungai masih terjadi di Kecamatan Peterongan, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Diwek, dan Kecamatan Jombang.

Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jombang, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas mengatakan perkembangan kejadian banjir luapan air sungai akibat curah hujan yang cukup tinggi, pada hari Senin hingga Selasa kian meluas.

"Ada 4 Kecamatan yang saat ini terdampak luapan air sungai akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Jombang," kata Wiku.

Ia menjelaskan Kecamatan Peterongan terdapat 3 Dusun dari 2 Desa yang terdapat genangan air. Adapun tinggi genangan air juga beragam. Seperti di Kecamatan Peterongan, ada 3 lokasi yakni Dusun Wonokerto, Dusun Rejoso, Desa Peterongan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

"Kemudian di Dusun Budug, Desa Tugusumberjo, ketinggian air mencapai 30 sentimeter, kondisi air berangsur surut," imbuhnya.

Selanjutnya, genangan air juga terjadi di Kecamatan Jogoroto, tepatnya di Dusun Sawahan, Desa Sambirejo. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter, dengan kondisi air stabil.

"Genangan air juga terjadi di Dusun Corogo, dan Dusun Gerih, Desa Janti. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter, dan air berangsur surut," katanya.

Lebih lanjut Wiku menambahkan di Kecamatan Diwek terdapat 5 Dusun yang terendam air di Desa Keras. Genangan terjadi di Dusun Mejono, Bundel, Kawur, Cikar, dan Dusun Keras.

"Ketinggian air rata-rata 20 sentimeter, tren air mengalami penurunan dan yang paling tinggi ada di Dusun Keras, dimana ketinggian air mencapai 60 sentimeter, dan tren air mengalami kenaikan," ujarnya.

Tak hanya di Kecamatan Jogoroto, Diwek Peterongan dan Kesamben. Genangan air juga terjadi di 5 Dusun yang ada di 2 Desa di Kecamatan Jombang. Yakni Desa Sengon dan Desa Pulo Lor.

"Di Dusun Sengon, Desa Sengon ketinggian air mencapai 50 sentimeter, dan tren air mengalami kenaikan. Sedangkan genangan air juga terjadi di Dusun Tawangsari, Kalimalang, Pulo Wetan, Pulo Kulon, Desa Pulo Lor. Dimana ketinggian air mencapai 50 sentimeter dan tren air mengalami kenaikan," ujarnya.

Wiku menegaskan bahwa evakuasi terhadap korban terdampak banjir sudah dilakukan terutama lansia dan balita. Saat ini upaya tim dari BPBD Kabupaten Jombang maupun relawan sedang melakukan inventarisasi kebutuhan warga terdampak banjir.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news