Memasuki hari kelima banjir yang melanda Kota Mojokerto masih belum menampakan air surut, Sehingga masih banyak pengungsi yang bertahan di tempat pengungsian. Ini karena hujan deras masih mengguyur Kota Mojokerto selama sepekan terakhir dan berdampak terendamnya beberapa wilayah di lima kelurahan Kota Mojokerto, yaitu Kelurahan Kedundung, Kelurahan Mentikan, Kelurahan Blooto, Kelurahan Prajurit Kulon dan Kelurahan Pulorejo.
- Tiga Hari Pepelegi dan Sawotratap Terendam Banjir, Pj. Gubernur Jatim Gerak Cepat Datangkan Truk Pompa Serta Normalisasi Sungai
- Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Surabaya, Pemkot Kerahkan 25 Unit Mobil Damkar Tangani Genangan
- Tinjau Banjir Ponorogo, Pj. Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan hujan deras yang berlangsung dengan intensitas curah hujan yang tinggi secara terus menerus memang mampu menyebabkan terjadinya genangan di Kota Mojokerto, karena memang kondisi geografis Kota Mojokerto yang lebih rendah dibandingkan daerah sekitar seperti sebuah mangkok.
“Hujan lebat ini tidak hanya terjadi di Kota Mojokerto, tetapi juga di Kabupaten Mojokerto dan Jombang dan berdampak pada kelebihan daya tampung pada sungai-sungai yang ada di dua kabupaten tetangga tersebut serta tersumbatnya saluran air karena eceng gondok maupun akar tanaman,” terangnya.
Disampaikan untuk mengatasi banjir yang merendam Kota Mojokerto, Pemerintah Kota Mojokerto telah bersinergi dengan BPBD Jawa Timur dan Dinas PU SDA Jatim dengan mengerahkan pompa untuk menyedot air dan mengalirkannya ke anak-anak Sungai Brantas, seperti ke Sungai Ngotok.
“Saat ini muka air sungai Brantas masih penuh, jadi tidak memungkinkan membuka pintu air untuk mengalirkan air ke Sungai Brantas maupun ke timur atau ke siphon yang berbatasan dengan Kabupaten Jombang, jadi harus antri atau tertahan di Kota Mojokerto,” kata sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Sejak terjadinya banjir dalam sepekan yang lalu, pemerintah Kota Mojokerto bersama TNI, POLRI, warga masyarakat serta relawan melakukan evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir ke beberapa titik pengungsian.
Para pengungsi ditampung di tempat pengungsian di Jl. Insinyur Soekarno, di Jalan Prapanca, dan di Masjid Al-Mubarok Kelurahan Prajurit Kulon. Masyarakat juga bergotong royong mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan permakanan bagi warga terdampak.
“Sejak hari Selasa kita sudah mendirikan dapur umum terpusat di Gedung PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Maja Citra Kinarya, Kelurahan Blooto. Posko-posko kesehatan juga sudah dibentuk di lokasi terdampak, sehingga warga lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan pemberian obat-obatan dan vitamin. ” lanjut Ali Kuncoro.
Lebih lanjut, Ali Kuncoro juga menyampaikan selain pembentukan Posko Bencana di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon untuk mempermudah koordinasi dan kebutuhan air bersih yang menjadi keluhan warga juga sudah terpenuhi melalui DLH Kota Mojokerto.
“Matur nuwun kepada semua pihak yang telah bergerak bersama untuk menghadapi bencana banjir kali ini. Semoga musibah ini segera berlalu,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PMK di Jawa Timur Tertangani Dengan Baik, Khofifah Optimis Stok Hewan Ternak Aman Jelang Ramadhan
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Harga Cabai Melonjak Tinggi, DPRD Jatim Serukan Intervensi Pemerintah