Wisuda Tahfidz juz 30 se Kabupaten Jombang dihadiri Menteri Agama Nasaruddin Umar. Sebanyak 2.032 siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengikuti uji publik dan prosesi wisuda.
- Semua PAUD di Surabaya Siap Terapkan Holistik Integratif
- AHY Terima Penghargaan “Most Outstanding, Inspiring and Transformative Indonesian Young Leaders” dari Sekolah Pascasarjana Unair
- Ungguli Kampus Top Dunia, Kapal Robot Barunastra ITS Raih Juara IRC 2024 di Amerika
Kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Agung Baitul Mukminin itu sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-79 di Kabupaten Jombang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang, Muhajir mengucapkan rasa syukur atas capaian para siswa.
"Alhamdulillah, wisuda tahun ini diikuti oleh 2.032 wisudawan dan wisudawati, atau sekitar 5% dari total siswa MI se-Kabupaten Jombang. Saya berharap mereka tidak berhenti di juz 30, tetapi melanjutkan hingga hafal 30 juz," kata Muhajir dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/12)
Dia menekankan pentingnya generasi muda mencintai Al-Quran dan menjadi penghafal Al-Qur'an, baik dalam hafalan, pemahaman, maupun pengamalan.
"Ini sangat penting generasi muda yang cinta Al Quran dan baik hafalannya, juga paham serta diamalkan," tuturnya.
Sementara, Menag Nasaruddin Umar yang hadir dalam prosesi itu, menceritakan kisah inspiratif tokoh-tokoh Islam yang hafal Al-Quran di usia muda, seperti Imam Syafi’i dan Syekh Abdul Qadir Jailani.
Dia menegaskan bahwa santri yang belajar itu harus berbakti kepada orang tua dan guru, serta kejujuran dalam menguatkan hafalan. Ia juga bangga atas prestasi yang dicapai oleh santri penghafal Al Quran.
"Saya bangga dengan anak-anak Jombang yang sudah hafal Juz 30 di usia belia. Kelak, kita tidak akan kesulitan mencari imam tarawih di masjid-masjid sekitar kita," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin menguji para siswa tentang hafalannya. "Dan saya sendiri juga menguji mereka. Hasilnya sangat lancar baik tajwidnya dan hafalannya," tuturnya.
Ia berharap, kegiatan ini lebih digaungkan dan dilakukan secara berkelanjutan dan juga menjadi contoh daerah lainnya.
"Wisuda ini sangat luar biasa, saya tidak pernah menyaksikan wisuda Juz Ama se luar biasa ini. Ini saya minta jadi contoh untuk daerah lain, dan semacam ini harus dilanjutkan kedepannya," katanya.
Selain itu, Menag RI juga mengumumkan dan memberikan bantuan operasional pendidikan untuk terhadap 20 lembaga TPQ di Kabupaten Jombang.
Acara ini juga dihadiri oleh KH Wafiyul Ahdi, Ketua Jam'iyatul Qura wal Hufadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Jombang yang secara simbolis mengukuhkan 2.032 siswa-siswi sebagai hafidz dan hafidzah Juz 30.
Turut hadir Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kegiatan ini menjadi momentum membanggakan bagi para orang tua, seperti Ustadz Kamaludin, yang turut menghadiri wisuda putrinya, Maulidatun Nafisha, siswa kelas 4 MI Midanutta'lim 1 Mayangan.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas pelaksanaan wisuda ini. Semoga anak-anak semakin semangat dalam menghafal Al-Quran," ucapnya penuh haru.
Wisuda Tahfidz Juz 30 ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan pendidikan agama di Jombang, tetapi juga langkah nyata dalam melahirkan generasi Qurani yang cinta dan menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Quran.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rencana DMI Bangun 10 Masjid di Gaza, Menag: Pahalanya Bukan di Dunia Saja Tapi Juga di Akherat
- Bersejarah Bagi Indonesia dan Pertama di Dunia, Menag Mewisuda Kader Ulama
- Di Forum 43 Negara, Menag Dorong Tatanan Baru Pengelolaan Zakat dan Wakaf