Adam Rusydi Soroti Penanganan Banjir di Surabaya dan Sidoarjo, Desak Pemprov Turun Tangan

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Banjir rob akibat luapan air laut kembali merendam sejumlah wilayah di Surabaya, Sidoarjo, dan daerah lainnya, menarik perhatian anggota DPRD Jawa Timur Adam Rusydi. Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim dari daerah pemilihan Sidoarjo ini mengungkapkan rasa prihatin dan kesedihan atas penanganan banjir rob yang masih dilakukan secara parsial.


Adam menegaskan bahwa meskipun BMKG telah memberikan informasi terkait cuaca ekstrem dan potensi dampak banjir rob, masyarakat tetap menghadapi kesulitan saat banjir datang.

“Masyarakat sudah diberi informasi, tetapi apa yang bisa mereka lakukan ketika banjir tiba?” ujar Adam, yang juga Ketua Golkar Sidoarjo, pada Kamis (26/12/2024).

Sebagai solusi, Adam mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) segera mengundang seluruh stakeholder dari kabupaten dan kota terdampak untuk melakukan pemetaan dan mencari solusi secara bersama-sama. Menurutnya, langkah ini sangat penting agar penanganan banjir rob dapat lebih terintegrasi dan efektif.

“Pemprov Jatim harus segera mengundang kabupaten/kota yang terkait, seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Mojokerto, yang semuanya terhubung dalam aliran sungai di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai Surabaya dan Sidoarjo,” ungkapnya.

Adam juga mengingatkan bahwa pemprov tidak hanya fokus pada normalisasi sungai, tetapi juga perlu membuat pembatas wilayah rob untuk mencegah banjir lebih lanjut. “Normalisasi sungai itu penting, tetapi masalah banjir ini harus dihadapi secara menyeluruh. Pemprov harus memfasilitasi langkah-langkah konkret, bahkan jika perlu mengundang kementerian terkait,” tegasnya.

Sebagai contoh, Adam menyebutkan penanganan banjir di Kali Buntung yang ada kaitannya dengan Surabaya.

“Kali Buntung itu ada kaitannya dengan Surabaya, begitu juga dengan Kali Porong yang melibatkan kabupaten lain. Semua masalah ini harus dicari solusinya bersama,” tambahnya.

Adam juga menekankan agar Pemprov Jatim tidak hanya memberi alasan terkait fenomena rob, tetapi harus segera mencari solusi yang lebih efektif untuk mengatasi banjir yang terus menerus terjadi.

“Pemerintah harus lebih sigap dan tidak hanya memberi penjelasan tentang rob. Solusi yang lebih konkret harus segera diterapkan,” tandasnya.

Akibat hujan deras yang terjadi selama dua hari berturut-turut, beberapa wilayah di Surabaya dan Sidoarjo terendam banjir. Di Sidoarjo, misalnya, 17 desa di Kecamatan Waru terdampak, dan hingga saat ini, 8 desa masih terendam, di antaranya Desa Tropodo, Kepuh Kiriman, Tambak Sawah, Wadungasri, Bungurasih, Pepelegi, Waru, dan Kedung Rejo.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news