Siap Gencarkan Penanaman Durian Premium di Jatim, Khofifah: Peluang Ekspor Black Thorn dan Musang King ke Tiongkok Terbuka Lebar

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Calon Gubernur Jawa Timur Terpilih, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan potensi besar dalam pengembangan tanaman durian di provinsi tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, durian, terutama jenis Musang King dan Black Thorn, memiliki peluang ekspor yang sangat menjanjikan, khususnya untuk memenuhi permintaan pasar di Tiongkok.


"Durian, terutama Musang King dan Black Thorn, memiliki potensi ekspor yang luar biasa. Saat ini, kita masih mengimpor sekitar 80 persen jenis durian ini, padahal permintaan domestik sangat tinggi," kata Khofifah saat mengunjungi Republik Durian Farm di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, pada Jumat (27/12/2024).

Di kebun seluas satu hektar itu, berbagai jenis durian, termasuk Musang King, Black Thorn, dan Bawor, dibudidayakan dengan hasil yang melimpah. Desa Ngaglik sendiri memiliki tiga farm, sementara untuk jenis yang sama sedang dikembangkan di Wonosalam, Jombang, dengan luas lahan yang lebih besar.

Kunjungan Khofifah ke Republik Durian Farm juga memberikan kesempatan baginya untuk memanen langsung durian Musang King dan Black Thorn yang sudah matang. Ia juga ikut serta bersama masyarakat dan sejumlah tokoh lokal dalam memecah durian yang baru dipanen.

"Sebagai pecinta durian, saya sudah mencoba hampir semua jenis durian. Durian Black Thorn ini menurut saya sangat istimewa, bahkan lebih enak dibandingkan Musang King," ungkap Khofifah dengan antusias.

Khofifah juga mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu, ia mengunggah foto dan video saat membuka durian Black Thorn di media sosial. Unggahan tersebut mendapatkan respon positif, termasuk dari Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia. Bahkan, Deputi Komersial dan Perdagangan Kedutaan Tiongkok langsung menanyakan mengenai durian Black Thorn dan Musang King yang sedang dikembangkan di Jawa Timur.

Untuk itu, Khofifah menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas produksi durian Musang King dan Black Thorn, terutama di musim panen. Ia mengungkapkan bahwa produk durian untuk ekspor harus memenuhi tiga kriteria utama: kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.

"Saya yakin durian premium seperti Black Thorn dan Musang King memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor. Kami ingin memastikan bahwa kualitas dan kuantitas produk durian di sini tetap terjaga selama musim panen," tambah Khofifah.

Khofifah juga menegaskan bahwa pengembangan durian premium di Jawa Timur akan terus diperluas. Ia berencana untuk memanfaatkan lahan idle dan perhutanan sosial untuk memperluas penanaman durian, mengingat potensi ekonomi yang sangat besar.

"Potensi bisnis durian sangat menjanjikan. Satu hektar kebun durian dengan 100 pohon bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp 2 miliar dalam waktu empat sampai lima tahun," jelas Khofifah, mengutip penjelasan Anna Luthfi, pemilik Republik Durian Farm.

Khofifah optimistis sektor ini dapat berkembang pesat jika melibatkan lebih banyak pihak, seperti lembaga pengelola hutan desa (LMDH) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). "Dengan melibatkan LMDH dan BUMDes, kita bisa mengembangkan kebun durian lebih masif. Satu desa dengan satu hektar kebun bisa menghasilkan keuntungan besar dalam empat sampai lima tahun," tambahnya.

Pemilik Republik Durian Farm, Anna Luthfi, turut menyampaikan keyakinannya terhadap potensi besar budidaya durian. "Mengembangkan durian sangat potensial. Petani durian bisa menjadi kaya raya," ujarnya.

Anna juga menjelaskan bahwa durian Black Thorn yang dibudidayakan di Blitar memiliki kualitas lebih baik dibandingkan durian serupa dari Malaysia. Keunggulan ini disebabkan oleh faktor tanah subur dan iklim yang mendukung di wilayah Blitar, yang memberikan rasa durian yang lebih unggul.

"Blitar, Tulungagung, Kediri, dan seluruh Jawa Timur memiliki potensi besar untuk budidaya durian premium," kata Anna.

Lebih lanjut, Anna mengungkapkan bahwa budidaya durian dapat dikombinasikan dengan budidaya ikan, seperti lele atau patin. Kolam ikan dapat berfungsi ganda sebagai cadangan air dan sebagai sumber pupuk organik alami untuk kebun durian.

"Sebagian besar pupuk untuk kebun durian di sini adalah pupuk organik, yang berasal dari kolam ikan. Ini adalah cara yang efektif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan hasil," terang Anna.

Dengan potensi yang sangat besar ini, Khofifah dan Anna berharap agar sektor durian dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru yang tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news