Komisi D DPRD Madiun Soroti Kualitas Perbaikan Pembangunan Jembatan Mojopurno

Perbaikan jembatan Mojopurno/ist
Perbaikan jembatan Mojopurno/ist

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Madiun menyoroti kualitas perbaikan pembangunan jembatan Mojopurno.


Lantaran pengerjaannya bersamaan dengan datangnya musim hujan. Sehingga Komisi D meminta agar proses pengerjaan tidak dilakukan asal asalan. 

“Komisi D berharap, kualitas jembatan jangan hanya sekedar dilewati saja. Kami minta tetap diperhatikan,” kata Wakil Ketua Komisi D Djoko Setijono, Selasa (7/1).

Penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp2,4 miliar. Untuk perbaikan jembatan penghubung batas kota dan kabupaten Madiun, dengan target pengerjaan selama 3 bulan tersebut menurut Djoko bisa dimaklumi. Karena jika menunggu pengajuan dari pusat dikuatirkan akan semakin parah. 

Politikus PKB ini menekankan kekuatan struktur jembatan. Supaya tambahan perbaikan dimasa mendatang tidak diperlukan lagi. Mengingat kerusakan jembatan yang dibongkar pada akhir tahun 2024 disebabkan karena banjir. 

“Tentunya komisi D selalu mengawasi. Kalau terjadi hujan deras, maka pondasi jembatan harus kuat ketika sering dilewati aliran sungai dibawahnya,” ucapnya.

Selain jembatan Mojopurno. Djoko juga menyoroti jembatan Klumutan penghubung antar dusun di kecamatan Saradan. Yang sudah 5 tahun tidak tersentuh pembangunan. 

“Kami banggar dan eksekutif sudah memutuskan untuk menggunakan dana untuk Jembatan Klumutan yang nilainya hampir Rp 11 miliar. Kami akan kawal mulai perencanaan sampai pelaksanaannya,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news