Sebuah peternakan hewan kambing atau Domba yang diduga dikelola oleh Domba Andrety Farm (DAFFA) di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang diprotes warga sekitar.
- Mobil Listrik SMK Wijaya Putra Surabaya Sabet Juara I di Elektric Vehicle Tournament 2022
- Ribuan Massa di Jombang Doa Bersama dan Kumpulkan Donasi untuk Rakyat Palestina
- Gubernur Khofifah: Operasi Pasar Murah Minyak Goreng Untuk Usaha Ultra Mikro
Hal itu ditengarahi peternakan tersebut berada berdampingan dengan rumah penduduk dan berakibat limbah dari kotoran ternak memicu aroma busuk serta kebisingan karena aktivitas peternakan.
Salah satu warga dusun Rejoagung Timur, Trios mengaku keberadaan ternak kambing atau domba di wilayah setempat membuat gaduh masyarakat. Bau busuk dari kotoran ternak dan suara berisik membuat warga terganggu.
"Kami sudah mengadukan ke pihak desa, namun hingga kini tidak ada respon, akhirnya kami pun mengirimkan surat aduan ke kecamatan dan Satpol PP dengan ditanda tangani beberapa perwakilan dari warga, namun juga belum ada tindak lanjut," kata Trios, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (8/1).
Ia menegaskan pihaknya sangat tidak kuat dengan adanya bau dan kebisingan yang diakibatkan oleh keberadaan peternakan tersebut.
"Kami sudah tidak kuat dengan bau dan suara kambing apalagi tengah malam disaat kami sedang istirahat, sangat mengganggu sekali," ujarnya.
Trios juga mengungkapkan bahwa ada salah satu anak warga sekitar lokasi kandang sempat dibawa kerumah sakit dan di diagnosa oleh Rumah Sakit menderita gangguan pernapasan (ISPA) dikarenakan tidak tahan dengan aroma bau busuk dari kotoran ternak.
"Penunggu kandang bernama Kustanto mengakui memang sudah mendengar keluhan warga. Namun, karena posisi hanya sebagai pengelola bukan pemilik tidak bisa berbuat banyak hanya melakukan sebisanya," bebernya.
Dilokasi, Kustanto penunggu kamdang peternakan DAFFA mengakui terkait apa yang dikeluhkan oleh warga masyarakat sekitar."Kami tau apa yang sedang dikeluhkan warga, dan kami masih berusaha untuk mengatasi masalah ini," kata Kustanto.
Ia menjelaskan bahwa terkait bau memang benar, bau tersebut disebabkan karena kotoran kambing menjadi satu dengan urine kambing, dan memang kami butuh waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sementara, Kepala Desa Rejoagung Sugeng mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah mendatangi perternakan kambing tersebut karena mendapat aduan dari warganya, namun pemilik perternakan masih berada di Negara Korea.
"Saya sudah mendatangi kandang itu pada tanggal 1 januari kemarin dan hanya bertemu dengan karyawan yang berkerja disitu, setelah saya tanya pemilik kandangnya ada atau tidak, jawabnya masih ada di Korea," ungkapnya.
Diketahui, warga terdampak aroma busuk Kandang Kambing atau Domba DAFFA sebanyak kurang lebih 25 Kepala Keluarga (KK). Sementara didalam peternakan DAFFA memiliki kapasitas 500 ekor, namun baru terisi kurang lebih 300 ekor.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Mayat Mr X Di Hutan Kabuh Terungkap, Polres Jombang Tangkap 6 Pelaku
- Korban Longsor Jombang Ditemukan, Operasi Pencarian Diakhiri
- Syukuran dan Doa Bersama Tim Pemenangan Jombang, Khofifah Pastikan Konsolidasi Berlanjut untuk Bersama Membangun Jatim