Wabah HMPV Melanda China, Pj Gubernur Jatim: Yang Perlu Segera Ditangani Virus PMK 

Adhi Karyono saat menghadiri Simulasi MBM di City Forest Jember/RMOLJatim
Adhi Karyono saat menghadiri Simulasi MBM di City Forest Jember/RMOLJatim

Sejumlah warga mulai resah dengan penyebaran wabah virus baru dengan nama HMPV (Human metapneumovirus). Virus ini terjadi di China. Keresahan ini lantaran penyebaran virus covid-19 beberapa tahun lalu berasal dari China. 


Saat kunjungan kerja di Jember, PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyatakan terkait adanya wabah virus HMPV, pihak provinsi Jawa Timur menunda  kunjungannya ke negeri tirai bambu ini. Hal ini sebagai langkah antisipasi kasus wabah virus baru tidak masuk Jawa Timur.

Seperti diberitakan di sejumlah media Nasional, negeri itu mengalami lonjakan infeksi virus pernapasan yang menyebabkan rumah sakit penuh sesak, tindakan darurat, dan kekhawatiran publik tentang wabah. 

Wabah itu terjadi lima tahun setelah dunia pertama kali diperingatkan tentang munculnya Covid-19 di Wuhan, China, yang kemudian berubah menjadi pandemi global. 

"Langkah ini sebagai antisipasi, pihaknya menghimbau tidak pergi ke China, jika virus tersebut sudah meluas, himbauannya sama seperti saat virus covid-19," katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, saat di Jember Rabu ( 8/1)

Dia menjelaskan bahwa pemerintah Jawa Timur, sudah mempunyai pengalaman yang lama dalam menangani virus. Untuk saat ini, belum ada laporan kasus tersebut di Jawa Timur. 

"Justru yang perlu segera ditangani untuk saat ini (di Jawa Timur) adalah virus PMK ( penyakit mulut dan kuku)," katanya.

Dijelaskan Adhi Untuk kasus PMK di Jawa Timur, sudah mulai ada peningkatan Kasus, sesuai laporan yang masuk, yang semula setiap hari ada laporan sebanyak 25 ekor per  hari.

"Namun saat ini terus ada kenaikan yakni hingga sekitar 150 ekor ternak perhari," terangnya.

Karena itu, pihaknya terus melakukan antisipasi penyebaran PMK di Jawa Timur, sesuai surat edaran menteri pertanian, yakni melakukan isolasi terhadap ternak yang sudah terpapar PMK. Selanjutnya melakukan pemeriksaan di jalur masuk ke Jatim, selanjutnya diseleksi ternak, yang tidak Terpapar virus PMK.

"Kami sudah melakukan vaksinasi terhadap 25 ribu ekor ternak di Jawa Timur. APBD kita beli 120 ribu lagi, insyaallah kemarin Jawa Timur, sebelumnya terbaik dalam penanganan PMK," terangnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada kabupaten/kota di Jawa Timur, yang dinyatakan KLB. Dari laporan yang ada, ada sekitar 8 Kabupaten, yang terserang PMK.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news