Bara Pan Malaya

Tour Politik Nasdem di Malaysia/ist
Tour Politik Nasdem di Malaysia/ist

Layaknya di berbagai negara di dunia, Malaysia dan Indonesia memiliki "Square" atau alun-alun atau medan atau lapangan. Tempat lapang bersegi ini yang menjadi monumen perjuangan kemerdekaan suatu bangsa. Di Malaysia dikenal dengan Dataran Merdeka di Kuala Lumpur. Dan Indonesia dikenal dengan Monumen Nasional di Jakarta.

Dataran Merdeka adalah tempat memonumentasikan sejarah kemerdekaan Malaysia. Dimana bendera Union Jack diganti dengan bendera persekutuan Malaysia pada tengah malam, 31 Agustus 1957.

Tengku Abdul Rahman merupakan bapak pendiri kerajaan persekutuan Malaysia yang memproklamasikan kemerdekaan dari Kerajaan Inggris pada tanggal dan tempat yang sama.

Tiang bendera di Dataran Merdeka ada foto Tengku Abdul Rahman untuk mengabadikan peristiwa bersejarah tersebut. Dimana bendera Union Jack yang merupakan simbol kebesaran dan keagungan Britania Raya diturunkan dari tiang setinggi 95 meter.

Dataran Merdeka ini berada di komplek seluas 75 hektar yang terletak di hadapan Bangunan Sultan Abdul Somad. Sebuah bangunan yang didirikan pada 1897. Bangunan ini digunakan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Selangor dan sekretaris persekutuan sampai 1974.

Sementara, Sultan Abdul Somad adalah seorang pemimpin kerajaan yang berkuasa semenjak 1857-1898. Sultan ini pula yang merupakan ayah dari Tengku Abdul Rahman selaku bapak Malaysia Modern.

Di lain pihak, Monumen Nasional (Monas) adalah tempat memorial kemerdekaan yang dibangun atas prakarsa Presiden Soekarno pada 1961 dan diselesaikan Presiden Soeharto pada 1975.

Di Monas ini, ada tugu setinggi 132 meter yang dimahkotai dengan nyala api berbalut emas. Mahkota ini sebagai perlambang semangat perjuangan rakyat Indonesia yang membara.

Monas berada di Lapangan Merdeka seluas 80 hektar. Bangunan ini diselesaikan secara bertahap dan menelan waktu pembangunan tak kurang dari 14 tahun dan melalui dua kepemimpinan nasional.

Lokasi Monas ini terletak di depan Istana Negara yang merupakan bangunan peninggalan Belanda. Istana ini semula Paleis te Koningsplein (Istana Koningsplein) atau Istana Gambir yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johan Welhelm van Lansberge pada 1879.

Istana Gambir itu merupakan kantor dan kediaman Presiden Republik Indonesia. Dari istana seluas 2,4 ribu meter, presiden melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Jadi, perbandingan tinggi tiang Dataran Merdeka dengan tugu Monas menggambarkan tingginya cita-cita pendiri bangsa terhadap masa depan negara. Tinggi tiang dan tugu selisih 52 meter. Tiang Malaysia lebih rendah 52 meter. Dan tugu Indonesia lebih tinggi 52 meter. 

Selisih ini memberikan pesan nomorik agar supaya daya saing Indonesia lebih tinggi daripada Malaysia. Tapi ternyata, Malaysia lebih tinggi peringkatnya dari segi pendapatan perkapita dan indeks pembangunan manusia (IPM) dari Indonesia.

Begitu pula dengan luas komplek Dataran Merdeka dengan Monas, selisih 5 hektar. Alun-alun Malaysia lebih sempit 5 hektar dari Indonesia. Dan alun-alun Indonesia lebih luas 5 hektar dari Malaysia.

Selisih ini memberikan pesan nomorik bahwa wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya jauh lebih besar daripada Malaysia. Wilayah Indonesia seluas 1,9 juta km2. Sedangkan wilayah Malaysia seluas 330 ribu km2. Penduduk Indonesia sebanyak 282,4 juta jiwa. Sedangkan, penduduk Malaysia 34,1 juta jiwa.

Alhasil, Indonesia-Malaysia merupakan negara serumpun yang punya spirit Pan Malaya untuk bersama dan bekerjasama demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di seluruh wilayah Nusantara lama. Hubungan bilateral yang harmonis antara dua negara merupakan modal bagi peningkatan peran dan kiprahnya dalam mewujudkan perdamain dunia yang abadi dan berkeadilan sosial.

Hubungan intim antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim merupakan momentum bagi peningkatan hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan membesarkan sesama negara berbahasa Melayu.

Intisari budaya Nusantara antara Indonesia-Malaysia mendorong supremasi politik-ekonomi-budaya Madani sebagai alternatif kekuatan Asean di tengah bayang-bayang perang fisik dan perdagangan dunia. Masa depan perdamaian dunia, justru terpancar dalam masyarakat dua negara yang damai. Kendati memiliki penduduk yang beragam dari berbagai bidang dan aspek kehidupan.

*Moch Eksan adalah Pendiri Eksan Institute.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news