KH Abdul Waris Thoha, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al Hasan Jember, Tutup Usia

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un. KH Drs. Abdul Waris Thoha, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al Hasan di Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, telah berpulang ke Rahmatullah pada Selasa malam, 14 Januari 2025. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat, khususnya warga Nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) di Kecamatan Mayang dan sekitarnya.


Almarhum adalah sosok kyai yang sangat dekat dengan warga dan dikenal luas sebagai tokoh agama yang penuh pengabdian. Selain sebagai pendidik dan dai, beliau juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Dalam struktur organisasi NU, beliau menjabat sebagai Rois Syuriah MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) Mayang, sebuah posisi yang menunjukkan kepercayaan dan penghargaan masyarakat terhadap dedikasi beliau.

"Beliau adalah sosok yang kalem, mengayomi, dan selalu memberikan contoh baik (Uswatun Hasanah) dalam kehidupan sehari-hari. Kedekatannya dengan masyarakat membuat beliau sangat dicintai oleh banyak orang," ujar Kyai Fathor Rozi, Katib Syuriah MWCNU Mayang, yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (15/1).

Kepergian KH Abdul Waris Thoha meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang, terutama para rekan seperjuangannya.

"Sampai saat ini, perasaan hati saya masih belum percaya bahwa teman seperjuangan KH. Abdul Waris Thoha telah tiada di dunia fana ini," ungkap Fathor Rozi, dengan penuh rasa kehilangan.

Fathor Rozi mengenal almarhum selama 28 tahun dalam perjuangan organisasi. Dalam perjalanan panjang tersebut, KH Waris dikenal gigih dan tulus dalam mengabdikan diri untuk agama dan masyarakat. Meskipun dalam kondisi kurang sehat, KH Waris tetap memimpin rapat MWCNU Mayang pada Jumat, 3 Januari 2025, sebuah sikap yang sangat menginspirasi.

“Beliau memimpin dengan penuh dedikasi. Bahkan meski sedang sakit, beliau tidak mengurangi komitmennya untuk terus berjuang di jalur agama dan organisasi,” kata Fathor Rozi.

Almarhum pertama kali bergabung dengan NU pada tahun 1997 dan mengawali karir organisasinya sebagai Ketua Lembaga Ma'arif NU. Kemudian, beliau terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah MWCNU Mayang pada periode 2007-2013 dan 2013-2018, sebelum akhirnya dipercaya menjadi Rais Syuriah MWCNU Mayang pada 2019-2024, dan terpilih kembali untuk masa jabatan 2024-2029.

Sebagai penghormatan terakhir, KH Mukhyidin Abdusshomad, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris Antirogo) Jember, yang juga guru spiritual KH Waris, turut terlibat langsung dalam prosesi pemakaman almarhum. KH Mukhyidin, yang juga mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Jember dan Rois Syuriah PCNU Jember, mengenang almarhum sebagai santri pertama yang sangat setia dan loyal.

"Saya kehilangan seorang murid yang baik, gigih, dan ikhlas berjuang di jalan Allah SWT. KH Waris adalah contoh bagi kita semua dalam memperjuangkan agama, pendidikan Islam, dan Jam'iyah Nahdlatul Ulama. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya," ujar KH Mukhyidin dengan penuh haru, sebelum mencium kening almarhum.

Kepergian KH Abdul Waris Thoha memang meninggalkan kekosongan yang besar di hati keluarga, sahabat, dan jamaahnya. Namun, pengabdian dan teladan hidup beliau akan terus dikenang sebagai warisan spiritual yang menginspirasi banyak orang di Kecamatan Mayang dan seluruh Jember. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, dan beliau diberikan tempat yang layak di surga-Nya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news