Alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian di berbagai wilayah Jawa Timur mulai memberikan dampak serius terhadap lingkungan, terutama terkait dengan banjir bandang yang semakin sering terjadi. Fenomena ini, yang sebelumnya jarang terjadi di beberapa daerah, kini semakin meresahkan masyarakat.
- Panda Nababan Bocorkan Jokowi yang Ngotot Promosikan Ganjar agar Diusung PDIP
- Musancab PPP Bondowoso Dapil 4, Syaiful Bahri Siapkan Kader Militan
- Hadiri Konferwil XVI Fatayat NU Jatim, Khofifah: Bentuk Super Team, Jadilah Enabler Leader dan Game Changer
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, menyoroti permasalahan tersebut dan menyampaikan keprihatinannya atas kondisi ini. Menurut Ony, berkurangnya daya serap air akibat pengalihan fungsi lahan hutan menjadi pertanian menyebabkan beberapa wilayah yang sebelumnya tidak pernah dilanda banjir, kini justru terancam oleh bencana tersebut.
“Wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak pernah banjir, kini justru terkena banjir bandang. Hal ini terjadi karena banyak lahan hutan yang diubah menjadi lahan pertanian. Ketika curah hujan tinggi, kawasan ini tidak mampu menahan air,” ungkap Ony Setiawan pada konferensi pers, Jumat (17/01/2025).
Politisi yang juga berasal dari PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa masalah ini memerlukan perhatian serius dan penanganan menyeluruh. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga pemerintah untuk mengelola lingkungan secara lebih baik, tidak hanya dengan penanganan pasca bencana, tetapi juga melalui langkah-langkah mitigasi dan pencegahan yang efektif.
“Merawat alam bukan tugas satu lembaga saja. Ini butuh sinergi banyak pihak. Kami akan berkoordinasi dengan dinas pertanian dan kehutanan agar alih fungsi hutan seperti ini tidak dibiarkan. Hutan harus dijaga fungsinya sebagai penyangga ekosistem,” tegas Ony.
Lebih lanjut, Ony mengajak masyarakat untuk turut berperan serta dalam menjaga lingkungan dengan menumbuhkan kesadaran cinta alam.
Ia mengatakan, langkah-langkah kecil dalam keluarga dan lingkungan sekitar bisa menjadi awal yang baik, sembari didukung oleh kebijakan pemerintah yang berpihak pada kelestarian alam.
“Kami menghimbau agar pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan lahan di daerah dilakukan dengan pendekatan yang ramah lingkungan. Kebijakan pemerintah harus mendukung upaya menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Ony Setiawan.
Politisi tersebut juga menegaskan bahwa alih fungsi lahan yang tidak terkendali dapat mengancam keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Ony mendesak pemerintah daerah agar segera mengambil langkah tegas dalam mengatur penggunaan lahan hutan, agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
“Menjaga lingkungan bukan hanya tentang mencegah bencana, tetapi juga menciptakan ruang hidup yang sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Harisandi Savari Dukung Kebijakan Penghentian Impor Garam, Dorong Peningkatan Kualitas Garam Lokal
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Menkomdigi Akan Terbitkan Aturan Pembatasan Umur Penggunaan Media Sosial, Puguh Wiji Pamungkas Dukung Langkah Ini