Beasiswa S3 Dari LPPD Jatim Pecah Telur, Khofifah Lahirkan Ribuan Sarjana Santri 

Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke UIN KHAS Jember/Ist
Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke UIN KHAS Jember/Ist

Program beasiswa Strata 3 (S-3) dari Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, berhasil pecah telur di Universitas Islam Negeri KH Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember. Bahkan jumlah peserta ujian promosi doktor di perguruan keagamaan negeri di ujung timur Pulau Jawa ini, berjumlah 3 orang kandidat doktor.


Karena itu Gubernur Jawa Timur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa, hadir langsung dalam ujian disertasi tiga kandidat doktor di kampus UIN KHAS Jember, yang berada di wilayah kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, pada Senin (20/1) kemarin. 

Program Ini adalah salah satu program andalan Khofifah untuk Percepatan Program pengembangan SDM Pesantren di Jawa Timur, mewujudkan Jatim menjadi Gerbang baru Nusantara. Selain itu untuk menyongsong Indonesia emas 2045.

"Kami harus hadir langsung, karena ini pecah telur (capaian awal) pada program beasiswa S3 LPPD Jatim, pada Program Pasca Sarjana UIN KHAS Jember," ucap Khofifah, selaku Penggagas Percepatan Pengembangan SDM Pesantren di Jatim, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Diketahui ketiga peserta ujian terbuka atau sidang promosi doktor tersebut, yakni Agus Supriyadi, Ainur Rofiq Sofa, dan Samsul Arifin. Mereka adalah penerima program beasiswa dari LPPD Jatim, yang dikelola profesor Dr. Abdul Halim Subahar. 

Dia menjelaskan, bahwa program LPPD ini adalah kelanjutan dari program mantan Gubernur Jatim, Imam Utomo. Awalnya beasiswa untuk S-1 saja, namun Gubernur dijabat Khofifah program tersebut, program beasiswa berbasis pesantren ini ditambah dengan program S- dan S-3.

"Kami sampaikan terima kasih, karena Mahasiswa S-3 program LPPD Jatim ini, telah mendapatkan pendidikan yang kualitatif dari UIN KHAS Jember. Kami berharap Kwalitas SDM yang berbasis pesantren terus meningkat sehingga menguatkan pesantren dalam menjaga NKRI dan  menyongsong Indonesia emas tahun 2045," katanya.

Menurutnya, untuk menyiapkan Jawa Timur menjadi gerbang baru Nusantara, harus  diawali dengan penyiapan SDM di pesantren yang berkualitas. Apalagi jumlah pesantren Jawa Timur terbesar di Indonesia. 

"Ada pesantren yang jumlah santrinya diatas seribu ada 4.600 pesantren dan jumlah santrinya diatas 500 santri sebanyak 6.800 pesantren," terangnya.

Sementara Rektor UIN KHAS Jember, Prof Dr. Hepni Zain, mengapresiasi upaya yang dilakukan Khofifah, terutama  program pasca sarjana ini, merupakan bentuk kepedulian dalam pengembangan keilmuan di lingkungan pendidikan formal dan pesantren. Dengan banyaknya jumlah Doktor, diharapkan bisa melahirkan konsep-konsep baru, yang memberikan kemanfaatan dan solusi bagi masyarakat. 

"Kehadiran beliau (Khofifah) dengan program LPPD sebagai support terhadap pengembangan keilmuan," katanya.

Hepni menambahkan, Total Mahasiswa Pasca Sarjana UIN KHAS Jember Penerima Program beasiswa LPPD Jatim sebanyak 20 orang, terdiri 10 Mahasiswa S 2 dan 10 Mahasiswa S 3.

Ketua Program LPPD Jawa Timur, Abdul Halim Soebahar, menjelaskan bahwa program ini memiliki target besar, yakni  5.683 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan.

"Mereka akan disiapkan menjadi tim ahli hingga kader ulama muda," jelasnya.

Abdul Halim menjelaskan bahwa saat ini terdapat 130 mahasiswa doktoral yang tersebar dalam tiga angkatan.

"Angkatan pertama dan kedua masing-masing berjumlah 40 orang, sedangkan angkatan ketiga mencapai 50 orang," katanya.

Selain itu, program LPPD Jatim juga mendukung pendidikan mahasiswa di luar negeri. Saat ini, sebanyak 124 mahasiswa tengah menempuh pendidikan di Mesir, dengan 25 di antaranya dijadwalkan lulus pada Juli 2025.

"Total penerima beasiswa S1 dan S2 akan melampaui 4.000 orang pada pertengahan tahun ini," terangnya.

Prof Halim merinci, bahwa Sejak Lounching  tahun 2019 hingga 2024 lalu , Program Beasiswa Percepatan Pengembangan SDM Pesantren Pemprov Jatim telah menyentuh jumlah 5.683 sasaran.

"Mahasiswa S1 sejumlah 3.080, S2 sebanyak 1.355 Mahasiswa, S3 sebanyak 130 Mahasiswa, M1 sebanyak 950 Maha santri , M2 sebanyak 45 Maha santri dan S1 Al-Azhar sebanyak 123. Ini tentu capaian yang luar biasa," katanya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news