Arus perkembangan teknologi begitu pesat dimanfaatkan betul oleh pelajar dan santri di Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (YPPBU), Tambakberas, Jombang.
- Pemkab Kediri Optimis Jembatan Jongbiru Selesai pada 1 Mei 2024
- Bupati Bangkalan: MUI Wadah Pemersatu Umat
- Vaksinasi Door To Door Ala Polres Bondowoso
Sistem digitalisasi menjadi acuan dalam proses pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) atau OSIS di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 YPPBU tersebut.
Pergantian periode OSIM biasanya satu tahun sekali yang dilaksanakan dengan metode pemilihan umum melalui cara pengambilan suara dari seluruh siswa menggunakan kertas suara dalam pencoblosannya.
Akan tetapi salah satu madrasah favorit yang berada di lingkup Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini melaksanakan Pemilihan Ketua OSIM MTsN 3 menggunakan Aplikasi E-Voting berbasis Komputer atau digitalisasi.
Langkah pertama dalam pemilihan itu, penyelenggara melakukan pendataan terhadap peserta. Lalu, para peserta diberikan kartu yang mempunyai barcode dan pasword untuk scanner kehadiran.
Kemudian, langkah memilih kandidat Ketua OSIM. Para peserta diarahkan ke bilik yang dilengkapi laptop tersambung ke aplikasi tersebut. Selanjutnya, didepan laptop peserta memasukkan user dan pasword.
Setelah muncul para kandidat beserta visi misi. Barulah pemilih mengklik atau mencoblos gambar. Secara otomatis menyimpan suara tersebut dan layar kembali ke semula.
Farah Fasiha, Ketua OSIM periode 2024-2025 menyebut pemilihan yang dilaksanakan MTsN 3 adalah pemilihan OSIM secara digital. Setiap pemilih akan diberi dua kertas yaitu untuk barcode kehadiran, lalu user name dan pasword.
"Setelah mendapat kartu user dan pasword, peserta di arahkan ke bilik untuk melaksanakan proses pemilihan digital melalui tampilan layar laptop yang terkoneksi," ujar Farah, yang juga penyelenggara pemilihan Ketua OSIM berbasis digital, Kamis (23/1) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Santri asal Kediri ini menambahkan setelah pemilih dapat melihat para kandidat, lalu dilanjutkan pemilihan dilakukan dengan cara menekan atau mengklik gambar (poto) calon tersebut.
"Sistem akan bekerja sendiri dan setelahnya layar akan kembali ke setelan awal," bebernya.
Siswi kelas 8 MTSN 3 ini menambahkan setelah memilih di ruang bilik, peserta dapat kembali ke meja selanjutnya untuk mencelupkan jari ke tinta hitam sebagai tanda sudah melaksanakan pemilihan.
"Keuntungan sistem pemilihan digital ialah menghemat waktu dan juga terbuka. Jadi, meminimalisir Golput dan ketidak jujuran," terangnya.
Sementara, Kepala Madrasah MTsN 3 Bahrul Ulum Jombang, Dr H Muhammad Masrul mengatakan bahwa pemilihan Ketua OSIM ini merupakan sekaligus menggelar projek P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'alaamin) pembelajaran kepada siswa-siswi.
"Diera digital siswa kami sudah dibekali, bila nanti kembali ke masyarakat dapat memahami tentang pemilihan OSIM atau nanti bila diterapkan ke masyarakat bisa mengimplemantasikannya pada Pilkades, Pilbup dan sebagainya," terangnya.
Masrul menegaskan pihaknya selama ini kebetulan dalam P5RA bila dikaitkan dengan digital, madrasah sudah menerapkan digitalisasi. Nah, untuk menambah wawasan siswa-siswi di madrasah menerapkan pemilihan OSIM melalui digital atau E Voting.
"Ini menambah wawasan siswa-siswi dalam melaksanakan pemilihan yang berkualitas, berpotensi dan berbobot," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono Ajak Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Petumbuhan Ekonomi, Digitalisasi dan Pengendalian Inflasi
- Keterbukaan Informasi di Era Digitalisasi Dibutuhkan Pengawasan
- Masifnya Digitalisasi Generasi Muda, Pemerintah Dorong Munculnya Society 5.0