Analisis Drone Emprit Ungkap Dugaan Buzzer di Balik Dukungan terhadap Shin Tae-yong

Diskusi paparan hasil riset Drone Emprit tentang "Analisis Percakapan Sepak Bola di Media Sosial", di Jakarta, Kamis 30 Januari 2025/Istimewa
Diskusi paparan hasil riset Drone Emprit tentang "Analisis Percakapan Sepak Bola di Media Sosial", di Jakarta, Kamis 30 Januari 2025/Istimewa

Hasil riset dari Drone Emprit mengungkapkan adanya dugaan penggunaan buzzer dalam kampanye dukungan terhadap mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), setelah pemecatannya. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tagar #STYstay di media sosial bukan hanya didorong oleh akun organik, tetapi juga oleh akun bot yang terorganisir dengan narasi yang seragam.


Dalam diskusi yang digelar di Jakarta pada Kamis (30 Januari 2025), Budi Setiawan, founder Football Institute, mengungkapkan bahwa riset ini sejalan dengan temuan riset dari institusinya, yang menyatakan adanya kepentingan politik dan non-sepak bola di balik munculnya dukungan massal terhadap STY.

Budi menilai, meskipun pemecatan STY sudah dijelaskan secara resmi, perdebatan terkait hal tersebut terus berkembang di media sosial, yang mencurigakan adanya pihak yang sengaja menciptakan suasana tersebut.

"Ini patut dicurigai ada yang create di media sosial. Proses pencitraan yang dibangun STY selama ini berdampak pada ramai dan terus berlanjutnya pembicaraan meskipun ia sudah tidak lagi menjabat," ujar Budi.

Menurut Budi, langkah PSSI untuk memberhentikan kontrak STY di tengah jalan adalah keputusan yang tepat, meski kontroversial. Ia berharap kebijakan tersebut dapat mengembalikan iklim sepak bola Indonesia yang lebih sehat, di mana suporter bisa lebih objektif dan tidak terpengaruh oleh manipulasi opini di media sosial.

Analisis Drone Emprit: Pro dan Kontra di Media Sosial

Slovenia Istiani, analis dari Drone Emprit, menjelaskan bahwa isu pemecatan STY terbagi menjadi tiga kategori pembicaraan di media sosial: pro STY, kontra STY, dan narasi yang lebih netral terkait pemberitaan media. Menurut Slovenia, pembicaraan ini cukup luas, dengan 6.090 artikel dan 18.156 mentions di berbagai platform media, serta 14.478 mentions di media sosial.

Meskipun ada dukungan positif terhadap STY karena kontribusinya dalam meningkatkan performa timnas, seperti membawa timnas ke final Piala AFF 2020 dan peningkatan di kualifikasi Piala Dunia, Slovenia menyoroti tagar #STYstay yang didorong oleh banyak akun bot. Ia menambahkan bahwa akun-akun bot ini berperan dalam memperbesar narasi dukungan terhadap STY, tetapi tidak menyampaikan informasi kontekstual dan lebih fokus pada amplifikasi cuitan atau postingan terkait STY.

"Polanya sama. Akun-akun ini tidak berbicara tentang sepak bola secara umum, tetapi lebih pada memperkuat tagar #STYstay tanpa menambahkan konteks atau informasi terkait," jelas Slovenia.

Di sisi lain, ada juga narasi kontra yang berkembang, dengan banyak pihak yang menilai bahwa kinerja STY dalam memimpin timnas Indonesia tidak memadai. Kritikan muncul terkait kegagalan timnas di Piala AFF 2024 dan dugaan ketidakmampuan STY dalam berkomunikasi dengan pemain serta strategi yang dianggap tidak efektif.

Kontroversi dan Dampak pada Suporter Sepak Bola

Pemerhati sepak bola, termasuk Budi Setiawan, menyarankan agar iklim sepak bola Indonesia lebih mengedepankan objektivitas dan profesionalisme, tanpa terpengaruh oleh kepentingan luar yang sengaja dimainkan melalui buzzer. Ia juga mengingatkan agar suporter lebih fokus pada prestasi dan kinerja tim, bukan pada narasi yang dibangun melalui media sosial yang tidak selalu mencerminkan kenyataan.

"Kebijakan PSSI sudah tepat, dan diharapkan ini dapat mengembalikan suporter sepak bola Indonesia kepada dukungan yang sejati, yang berfokus pada kemajuan timnas, bukan pada citra atau pencitraan semata," tambah Budi.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news