Kick Off pertama peluncuran Bulan Literasi Keuangan Nasional bagi pelajar belum lama ini telah dilaksanakan di Banyuwangi.
- Percepat Swasembada Gula, Bank Jatim Dukung KURsus Petani Tebu
- Bank Jatim Perkuat Koneksi Perdagangan Dalam Negeri
- Hamy Wahjunianto: Kinerja Korporasi Bank Jatim Secara Umum Positif
Kegiatan ini digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).
Bertempat di SDN Kepatihan 1 Banyuwangi, acara ini dihadiri Kepala OJK Jember Muhammad Mufid, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono.
Arief mengatakan, sebanyak 1.000 siswa yang mengikuti kegiatan ini telah dibukakan rekening di Bank Jatim.
Dia menjelaskan, literasi keuangan adalah cara mengelola dan mengambil keputusan yang bijak terkait keuangan seperti anggaran, tabungan, investasi, dan produk keuangan lain secara sehat.
"Kami ingin mengajarkan ke para pelajar untuk giat menabung sejak dini, mengelola keuangan dengan bijak, dan menerapkan finansial yang lebih baik," ujar Arief.
"Mereka akan mendapatkan pendampingan serta workshop berkelanjutan,” tambahnya.
Menurutnya, sejak dini para pelajar harus diajarkan menabung dan mengatur keuangan, salah satunya lewat Tabungan Simpel Bank Jatim. Sehingga, ke depannya tingkat inklusi dan literasi keuangan di kalangan pelajar bisa terus meningkat.
”Sejalan dengan program OJK, kami juga aktif mengedukasi masyarakat menanamkan budaya menabung sejak dini. Sebab, dengan membiasakan anak untuk menabung, sama juga mengajarkan mereka menghargai sebuah proses,” paparnya.
Selain itu, budaya menabung bukan hanya akan menjadi kebiasaan, tapi juga investasi dalam keberlangsungan generasi muda ke depan.
Baca Juga: Optimalkan Recovery Asset, Bank Jatim Sinergi Dengan DJKN Jawa Timur
Dengan menanamkan budaya ini, pihaknya meyakini bisa menjadi pintu bagi generasi muda untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak dan mewujudkan generasi yang inklusif.
”Program literasi keuangan ini tidak hanya menyasar para pelajar saja, namun juga menyasar berbagai elemen masyarakat,” tutur Arief.
Mufid menjelaskan, kick off pertama di Banyuwangi ini akan dilanjutkan ke daerah lain se-Indonesia. Melalui program ini para siswa di Banyuwangi akan dikenalkan dengan literasi keuangan.
"Literasi keuangan perlu diajarkan pada anak sejak dini. Salah satu caranya dengan mulai menyisihkan uang jajan untuk menabung,” ucapnya.
Dengan literasi keuangan, pihaknya berupaya agar tabungan pelajar bisa berkelanjutan. ”Kami harap pelajar bisa konsisten menabung dan menggunakan uangnya dengan tepat," lanjut Mufid.
"Untuk itu kami akan bangun ekosistemnya. Seperti guru dan orang tuanya juga akan mendapat dukungan literasi keuangan," lanjut Mufid.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi upaya OJK bersama Bank Jatim yang terus melakukan edukasi literasi keuangan sejak dini pada generasi muda Banyuwangi.
Menurutnya, literasi keuangan menjadi bagian pendidikan penting untuk bekal masa depan anak. Dengan mengenal literasi keuangan, anak-anak mulai dibiasakan merencanakan masa depan finansial yang lebih baik.
"Selain itu mereka juga bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan pengelolaan keuangan yang saat ini marak terjadi seperti judi daring dan lainnya," tutup Ipuk.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Percepat Swasembada Gula, Bank Jatim Dukung KURsus Petani Tebu
- Bank Jatim Perkuat Koneksi Perdagangan Dalam Negeri
- Hamy Wahjunianto: Kinerja Korporasi Bank Jatim Secara Umum Positif