Dukung Program Swasembada Pangan, Petani Madiun Tanam Padi di Hutan

Sunanto saat menyemprotkan pestisida dilahan pertaniannya didampingi Babinsa setempat di dalam hutan.
Sunanto saat menyemprotkan pestisida dilahan pertaniannya didampingi Babinsa setempat di dalam hutan.

Balai penyuluh pertanian (BPP) kecamatan Kare Kabupaten Madiun melakukan inovasi terkait swasembada pangan. 


Dengan manfaatkan lahan perhutani untuk ditanami padi Gogo di musim penghujan. Hal ini sebagai alternatif untuk penambahan Luas Tambah Tanam (LTT). 

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan setempat Sumanto melalui Koordinator BPP kecamatan Kare Agung Setyonugroho menjelaskan, penanaman padi Gogo tersebut merupakan tindak lanjut dari sosialisasi dan bimtek upaya Luas Tambah Tanam (LTT) program swasembada pangan Kementan RI. 

"Ini teman-teman petani kita sedang budidaya padi Gogo. Padi Gogo bisa diandalkan saat musim penghujan. Apalagi kita saat ini dituntut untuk luas tambah tanam padi. Kalau hanya mengandalkan lahan sawah sudah tidak memungkinkan karena terbatas. Sehingga kita mempunyai strategis luas tambah tanam padi di lahan perhutani dengan padi Gogo," kata Agung kepada RMOLJatim, Jumat (3/1). 

Penanaman padi Gogo sendiri sudah diawali di desa Randu Alas dan Kuwiran kecamatan Kare. 

Sunanto (50) petani lokal warga desa Randu Alas mengatakan, dirinya sudah memasuki tahun ke 3 menanam padi Gogo di wilayah Perhutani. Alasan memilih jenis padi tersebut dikarenakan padi Gogo bisa tumbuh dengan menggunakan air hujan. 

"Saya sudah 3 tahun menanam padi Gogo di areal Perhutani. Jenis padi Gogo ini bisa hidup meski mengandalkan air hujan. Jadi saat masuki musim hujan saya mulai menanam padi Gogo," kata Sunanto saat ditemui di lahan perhutani. 

Sunanto menambahkan, meski panen setahun sekali dirinya bersyukur. Terlebih jika ada bantuan dari pemerintah berupa Submarsible (sumur sibel) jika bisa masuk areal perhutani. Bisa dipastikan panen bisa menjadi 2 kali dalam setahun. 

"Saya bersyukur padi Gogo ini bisa panen satu kali dalam setahun ya karena pengairannya mengandalkan air hujan. Harapannya ya kalau ada bantuan sumur sibel bisa masuk areal perhutani ya padi Gogo ini bisa panen dua kali dalam setahun," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news