Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad berharap agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengusulkan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) untuk meminimalisir penularan wabah Covid-19. Menurut Sadad, kebijakan PSBB itu perlu diambil, mengingat penularan Covid-19 sudah meluas dan terjadi transmisi lokal di Jatim.
- Agar Penderita Covid-19 Kian Menurun, Bupati Gresik Ajak Penyitas Melakukan Donor Darah Plasma Konvalesen
- Empat DPD Laporkan Wamendes Budi Arie, Demokrat: Kalau Dibiarkan Abuse of Power Bisa Makan Korban Lain
- 10 Ribu Bantuan Gerobak Motor untuk Pedagang Kecil Jika Gus Fawait Terpilih Jadi Bupati Jember
"Jika perlu harus berani mengusulkan PSBB," katanya pada Minggu (12/4).
Menurut Sadad, Gubernur Khofifah harus mengambil langkah intervensi yang ekstrem, mengingat angka kematian akibat wabah Covid-19 di Jatim cukup tinggi. Politisi Gerindra itu khawatir, jika kebijakan PSBB terlambat diambil, Pemprov Jatim akan kesulitan untuk menanggulangi Covid-19 dan menimbulkan korban jiwa yang cukup besar.
"Mortality mendekati 8% itu tergolong tinggi," kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim itu.
Sadad menyadari, Gubernur Khofifah menghadapi dilema besar jika kebijakan PSBB itu diberlakukan. Pasalnya, resiko sosial ekonomi yang ditanggung oleh masyarakat cukup besar, sehingga Pemprov Jatim harus melakukan intervensi dengan menggelontorkan bantuan sosial kepada masyarakat miskin.
"Dari awal penanganan covid-19 ini selalu bertumpu pada risiko sosial ekonomi. Pertimbangan risiko sosial ekonomi yang 'menghalangi' Pemerintah untuk mengambil langkah drastis penyelematan," tambahnya.
"PSBB itu pilihan yang berat. Akan tetapi untuk menyelematkan warga, Gubernur harus berani mengampil risiko yang paling pahit sekalipun," pungkasnya.
Seperti diketahui, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan ada 119 pasien positif Covid-19 baru di Jawa Timur pada Minggu (12/4). Jika kemarin pasien berada di angka 267 maka saat ini mencapai 386 orang. Sementara itu, untuk pasien PDP kita berada pada angka 1383 orang dan pasien ODP dari 13.658 menjadi 14.092 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ada 4 yang terkonfirmasi negatif atau sembuh. Jadi hingga hari ini total yang sembuh sudah 69 orang atau setara 17,88 persen. Namun ada juga 3 pasien Covid-19 yang meninggal, hingga total meninggal di Jatim ada 29 orang atau setara 7,51 persen.
Dari 119 tambahan pasien positif yang paling banyak adalah Kota Surabaya sebesar 83 orang, kemudian Kabupaten Sidoarjo dan Lamongan masing-masing 10 orang dan sisanya kabupaten kota lain.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rizal Ramli Kritik Menteri dari Nasdem: Jadi Beban Rakyat
- Dukung Anies Baswedan Capres 2024, Warga Sukoharjo Deklarasikan Sobat Anies
- Panja BPIH Apresiasi Idealisme dan Keberanian Menag Usulkan Biaya Haji