Kabareskrim, Komjen Idham Aziz menjadi calon tunggal Kapolri memang pilihan tepat.
- Jadi Bacaleg 2024, Anggota Bawaslu Jember Mengundurkan Diri
- Airlangga Hartarto Buka Pintu bagi NasDem jika Ingin Gabung di KIB
- Papua Diyakini Kondusif Pasca Penangkapan Lukas Enembe
"Bahwa backgroundnya dari satuan-satuan tugas itu juga mempengaruhi terhadap style dalam memimpin. Pak Idham Aziz dari Bareskrim dan kebetulan juga pernah di Densus, ini mengikuti jejak dari Pak Tito," ujar Bambang dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/10).
Bagi Bambang, penunjukkan Komjen Idham Aziz sebagai calon tunggal Kapolri tidak terlepas dari Tito Karnavian. Dimana, Tito yang saat ini menjabat sebagai Mendagri ingin memastikan kebijakannya dapat diteruskan.
"Dimana Pak Tito ingin memastikan bahwa kebijakan-kebijakannya akan diteruskan oleh pengganti yang sesuai dengan style beliau," jelasnya.
Selain itu, kata Bambang, pemilihan calon Kapolri juga berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh Dewan jabatan dan kepangkatan tinggi (Wanjakti) Polri.
"Pertanyaannya adalah jika Wanjakti sudah dilakukan, kenapa hanya muncul satu nama? Bahwa kemudian hanya muncul satu nama kemungkinan itu keputusan dari tubuh Polri," imbuhnya.
Bambang menegaskan, proses penunjukkan Komjen Idham Aziz sebagai calon tunggal Kapolri dan dikirim kepada DPR berdasarkan Undang-Undang yang berlaku.
DPR hanya melakukan fit and proper test terhadap calon Kapolri yang diserahkan Presiden Joko Widodo untuk kemudian ditetapkan diterima atau tidak
Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian melepas jabatan karena ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Presiden Jokowi Minta APBN 2022 Fokus Pada Visi Presidensi G20 dan Enam Kebijakan Utama Ini
- Fraksi Gerindra Terima APBD Jatim 2023, Gus Fawait: Kami Tidak Mau Sesuatu Yang Baik Menjadi Tidak Baik
- Ketua Senator Dorong LAZISNU Jadi Lembaga Keuangan Syariah