. Kesehatan dan pendidikan yang merata dan berkualitas menjadi kunci sebuah daerah bisa maju. Sebab, kedua unsur itu bisa melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mampu menjadi inti kemajuan daerah.
- Kasus Helikopter AW 101 Mau Dibuka Lagi Oleh Jendral Andika, Komisi I DPR Tak Masalah
- Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Al Hassanah Foundation Suarakan Harapan bagi Pembangunan Desa
- Fraksi PDIP DPRD Jatim Dukung Pesantren Enterpreneur
Dia ingin memastikan Banten memiliki SDM berkualitas dan bisa berkembang. Terlebih, baginya Banten memang perlu pembenahan di berbagai hal, mulai dari fasilitas kesehatan hingga tenaga medis yang mumpuni.
Kalau kita lihat kasusnya, ada seorang ibu di Banten itu mau melahirkan tengah malam, suaminya mencari bantuan ambulans tidak ada, sementara puskesmas dan rumah sakit sangat jauh, kemudian dokter jaga tidak bisa tangani, akhirnya meninggal dunia ibu dan anaknya, ini kan miris sekali,†jelasnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/3).
Jika diberi kepercayaan menjadi anggota DPR, politisi yang juga pesinetron ini akan mendorong pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah agar membangun lebih banyak lagi puskesmas, posyandu. Serta mengerahkan lebih banyak dokter-dokter yang berkualitas di seluruh pelosok Banten.
"Dokter-dokter itu kan patut kita beri apresiasi juga, mereka bisa saja disubsidi agar mau bertugas di pelosok desa-desa di Banten. Jadi subsidi itu bisa diberikan kepada dokter yang mau berbuat lebih. Saya rasa manusiawi lah, bagaimanapun kan dokter pasti ingin sejahtera juga meski ia berbuat hal yang bernilai sosial tinggi,†katanya.
Selain kesehatan, sektor pendidikan di Banten dinilai juga tidak kalah penting. Di Banten, masih banyak ditemukan anak yang masih putus sekolah dan tidak menyelesaikan sampai 9 tahun atau tingkat SMP.
Masalah ini, kata dia, harus segera dipetakan dan diselesaikan. Mirisnya lagi, masih banyak ibu atau orangtua di Banten yang tidak bisa membaca.
Jangankan di kabupaten ketika saya datang ke Kota Serang saja masih banyak yang ternyata belum bisa membaca, saat saya selesai sosialisasi mereka bertanya, kalau enggak bisa baca boleh coblos angkanya saja enggak bu?†tutur dia.
Wanita yang dikenal Intan RJ itu berpendapat, untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, bukan hanya butuh mendidik para kalangan muda saja, namun juga orang tuanya.
Menurutnya, berbagai progam pemberantasan buta huruf di Banten juga harus digencarkan kembali.
Bagaimana bisa kita mencetak generasi bangsa yang pintar, kalau ibunya tidak bisa baca, ini harus bisa kita selesaikan bersama,†tuturnya.
"Tanpa harus turba sekalipun, cukup dengan mengunggah atau menyebarluaskan konten video kegiatan kita lewat, youtube, facebook, twitter hingga instagram. Kita bisa dikenal dan terkenal, bahkan cara ini akan sangat efektif," tambah Dahnil.
"Lewat akun di medsos itu, kalau beruntung akan mendapatkan berkah yang luar biasa. Bisa jadi Presiden, akibat keberuntungan dari hal tersebut," demikian Intan. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ingatkan Masyarakat, Cak Imin: Jangan Anggap Enteng Varian Omicron!
- Temui Menteri Haji Arab Saudi, Menag Beri Kabar Baik
- MK Lampaui Kewenangan Jika Putuskan Sistem Pemilu Tertutup