Umat Muslim di Indonesia dan dunia dikagetkan dengan berita penembakan brutal terhadap kaum Muslimin yang sedang menjalankan ibadah salat Jumat di masjid Al-Noor dan masjid Linwood di daerah Christchurch Selandia Baru. Pelakunya adalah Brenton Tarrant, seorang warga negara Australia dari negara bagian New South Wales bersama tiga rekannya.
- Dikira Bom dan Diledakkan Tim Jihandak, Tas di Gedung DPRD Kediri Ternyata Isi Batu Bata
- Bripda Ignatius Tewas Tertembak Pistol Bripda IMS yang Mabuk Miras
- Enam Orang Meninggal Dunia saat Longsor Kotabaru, 5 Warga Belum Ditemukan
Menyikapi insiden tersebut, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan mengutuk keras aksi biadab tersebut.
"Sebagai bagian dari umat Islam di Indonesia dan saudara seiman Islam, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada kaum Muslimin yang wafat dalam peristiwa penembakan di Christchurch Selandia Baru tersebut. Peristiwa penyerangan membabi-buta tanpa ampun yang dilakukan oleh sekelompok ektremis sayap kanan ini jelas mencederai nilai kebebasan beragama, kemanusiaan dan keadaban dunia," ujar Hamdan Zoelva selaku koordinator presidium KAHMI dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/3).
Atas dasar itu, KAHMI mengutuk keras tindakan ektrem di luar batas kemanusiaan tersebut sebagai bentuk terorisme, pembunuhan massal dan kejahatan atas kemanusiaan. "Kami menuntut agar para pelakunya segera diadili dan dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya sesuai yursdiksi negara Selandia Baru," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, KAHMI juga menyampaikan apresasi yang tinggi kepada pihak pemerintah Selandia Baru PM Selandia Baru Jacinda Ardern yang dengan segera mengeluarkan pernyataan beberapa saat setelah kejadian.
Demikian juga kesigapan kepolisian dan pihak keamanan Selandia Baru yang sangat cepat bergerak dan dapat mengatasi situasi. PM Ardern juga menyampaikan pernyataan yang sangat simpatik bahwa kaum Muslim yang berada di dalam masjid bukanlah migran melainkan kitaâ€, rakyat Selandia Baru.â€
Pernyataan ini, lanjut Hamdan sekaligus menepis pernyataan Fraser Anning, anggota parlemen Federal Australia yang berkomentar miring soal semakin meningkatnya imigran Muslim di Selandia Baru sebagai penyebab aksi penembakan itu. PM Ardern bahkan mengutuk tindakan biadab Brenton Tarrant dan tiga pelaku lainnya : Mereka tidak punya tempat di Selandia Baru bahkan di dunia.â€
KAHMI juga mengapresiasi PM. Australia Scott Morrison yang marah dan mengutuk keras serangan yang terjadi. Baginya pemerintah Australia, ini adalah tindakan oknum ekstremis, teroris-sayap-kanan, yang telah merenggut nyawa, mencaplok kehidupan secara kejam terhadap warga Selandia Baru dan mereka layak dihukum berat.
"Respons kedua Perdana Menteri di atas menandakan bahwa teroris dan atau terorisme bukan milik satu golongan agama saja. Selama ini stigma teroris dan terorisme selalu dikaitkan dengan umat Islam. Namun tragedi Jumat Berdarah di Selandia Baru dan beberapa tragedi sebelumnya di Asia, Eropa, Amerika termasuk di Indonesia, menyimpulkan bahwa tindakan teror bisa dilakukan oleh siapa saja dengan latar belakang apa saja. Kaum teroris tak beragama dan tindakan ekstrem mereka bertentangan dengan nilai keadaban dan kemanusiaan," demikian Hamdan. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Candaan Airlangga Kepada 24 Ketua Kadin Daerah: Auranya Seperti Pramunas
- Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar, Boeing TNI AU Angkut 70 Personel
- Mulai Hari Ini, Aturan Jaga Jarak di Masjidil Haram Dihapus