Ketua terpilih Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Probolinggo Salamul Huda mengimbau agar tidak lengah dan tetap waspada terhadap gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
- Kota Malang Menapaki Usia 110 Tahun, Pj Wali Kota Sebut Sebagai Momentum Refleksi dan Evaluasi
- Kurangi Banjir, Gubernur Khofifah Resmikan Penambahan Kapasitas Pompa dan Genset di Pintu Air Kuro Lamongan
- 38 Ribu Pegawai Pemkot Surabaya Halal Bi Halal Bareng Wali Kota Eri: Yang Datang Luar Biasa
Imbauan ini disampaikan menyusul adanya aksi di Surabaya dengan simbol organisasi terlarang HTI pada Minggu (2/2/2025).
Aksi dengan simbol HTI itu, menurut Salamul Huda, menunjukan keberadaan mereka masih ada walaupun sudah dibubarkan oleh pemerintah.
Sebagaimana diketahui, HTI telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang berdasarkan Perppu No. 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang kemudian disahkan menjadi Undang-Undang No. 16 Tahun 2017.
Oleh karena itu, segala bentuk aktivitas yang membawa atribut, simbol, maupun gagasan HTI adalah ilegal dan bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Menurut Salamul Huda, pembubaran HTI oleh pemerintah tidak lantas membuat aktivitas mereka berhenti.
Oleh sebab itu, GP Ansor Kota Probolinggo akan terus tegak lurus terhadap Pancasila dan keutuhan NKRI, dengan melawan paham ideologi khilafah.
“Pembubaran HTI oleh pemerintah merupakan langkah tepat karena mengancam keutuhan NKRI. Organisasi yang menentang kedaulatan bangsa jangan sampai muncul lagi, baik sekadar simbol, acara, apalagi sampai mengkampanyekan ideologi khilafah dengan menggandeng gen Z yang diberi pemahaman ideologi khilafah,” katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (3/2/2025)
Salamul huda menegaskan, organisasi HTI jelas menentang sikap kebangsaan dan kenegaraan seluruh pendiri bangsa.
Ia menanbahkan, secara khusus perjuangan mendirikan NKRI tidak bisa dipisahkan dari perjuangan para ulama, kiai, santri, dan warga NU.
“Keluarga besar GP Ansor Kota Probolinggo satu komando mendesak Pemerintah Republik Indonesia mengambil langkah tegas terhadap munculnya kembali HTI. HTI ini gerakannya keluar dari cita-cita bangsa, jelas membahayakan keutuhan NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945,” tegasnya.
Dalam hal ini, Salamul Huda menghimbau bagi para pemuda mewaspadai gerakan propaganda HTI. Salah satu caranya bisa dipantau lewat media sosial terkait kampanye kritik demokrasi dengan solusi khilafah.
“Gerakan munculnya HTI juga bisa memakai nama lain tetapi dalam doktrinnya mengajarkan khilafah yang haram di Negara kita, Masyarakat harus mengawal munculnya HTI sebab menentang sikap kebangsaan dan kenegaraan,” imbaunya.
Salamul Huda berkomitmen untuk mengantisipasi keberadaan dan munculnya HTI serta akan mengambil langkah-langkah cepat demi mendukung pemerintahan dalam mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sulit Ditumbangkan, Hidup Mati HTI Tergantung Ideologinya
- Gara-gara Bendera HTI, Banyak Orang Hebat di KPK Tersingkir
- Beredar Video Pria Tua Diinterogasi Puluhan Pemuda Berbaju Loreng Mirip Banser, Dituduh HTI