Korea Utara pada Minggu (20/3) pagi, dilaporkan telah menembakkan beberapa peluncur roket jarak pendek dan mendarat di lautan selatan Pyongyang.
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- We Wish Indonesia, Chair of ASEAN, Great Success
- Korut Bantah Pernah Kirim Senjata ke Rusia
"Pagi ini ada tembakan di Korea Utara yang dianggap sebagai beberapa tembakan peluncur roket, dan militer kami memantau situasi terkait dan menjaga postur kesiapan," ujar Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam rilisnya, dikutip dari Yonhap.
Para pejabat militer Korsel mengatakan, kini mereka telah mencapai tingkat siaga tinggi.
Pejabat militer Korsel mengatakan, militer Korea Utara melepaskan empat tembakan sekitar pukul 07.20 waktu setempat dalam rentang waktu sekitar satu jam.
Tembakan ditembakkan ke arah perairan barat dari lokasi tak dikenal di Provinsi Pyongan Selatan.
Dewan Keamanan Nasional Korsel, telah mengadakan pertemuan darurat atas peluncuran tersebut. Niat di balik penembakan itu masih tidak diketahui, Korut pun masih diam terkait peluncuran tersebut.
Dewan menyerukan siaga untuk mencegah ‘vakumnya keamanan’ selama masa transisi pemerintah.
Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol diperkirakan akan memulai masa lajangnya selama lima tahun pada 10 Mei.
Hanya beberapa hari sebelumnya, Korut melakukan uji coba rudal balistik yang diduga gagal luncur. Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan menduga Korut berencana untuk menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017.
Menurut laporan militer Korsel, uji coba gagal itu melibatkan bagian dari rudal Hwasong-17 milik Korea Utara, yakni rudal terbesar Korut.
Namun Korut membantah bahwa itu adalah Hwasong-17, mereka mengatakan rudal itu adalah "satelit pengintai".
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Korea Selatan Tawarkan Kerja Sama Sektor Pertanian untuk Capai Swasembada Pangan Indonesia
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- KPK Gandeng ACRC Korea Selatan Basmi Korupsi