Pembantaian umat Muslim di masjid Selandia Baru oleh pria bersenjata yang menewaskan 49 orang disiarkan secara langsung di Facebook selama 17 menit. Siaran tersebut menggunakan aplikasi yang dirancang untuk penggemar olahraga ekstrim, dan dibagikan di media sosial beberapa jam kemudian.
- Gempa Tuban Susulan 6.5 SR Bikin Warga Surabaya Panik, Goncangannya Lebih Besar Dari Sebelumnya
- Akibat Gempa Bumi Laut Flores, 3.900 Warga Kabupaten Kepulauan Selayar Mengungsi
- Polisi Tangkap Sejumlah Demonstran
Lucinda Creighton, penasihat senior untuk Proyek Ekstremisme Kontra mengatakan serangan itu ditunjukkan langsung di Facebook selama 17 menit sebelum dihentikan.
"Ekstremis akan selalu mencari cara untuk memanfaatkan alat komunikasi untuk menyebarkan ideologi dan kekerasan yang penuh kebencian," katanya dilansir Telegraph, Jumat (15/3).
Ditambahkan Lucinda, penembakan di Selandia Baru menunjukkan bagaimana layanan yang mereka tawarkan dapat dieksploitasi oleh kelompok-kelompok ekstremis.
Pihak Facebook, Twitter dan YouTube telah mengambil langkah-langkah untuk menghapus salinan video.
Facebook sendiri mengatakan telah menghapus akun pria bersenjata itu tak lama setelah streaming langsung dimulai dan setelah diberitahu oleh polisi.
Dalam kasus lain, video tersebut dibagikan oleh pengguna Instagram yang terverifikasi di Indonesia dengan lebih dari 1,6 juta pengikut.
Facebook, Twitter, Alphabet Inc, dan perusahaan media sosial lainnya sebelumnya telah mengakui tantangan yang mereka hadapi dalam mengatur konten di platform mereka.
"Platform tidak dapat mencegah hal itu, tetapi banyak lagi yang bisa dilakukan oleh platform untuk mencegah konten semacam itu mendapatkan pijakan dan penyebaran," tandas Lucinda.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Semarang Diterjang Banjir Bandang, Satu Orang Tewas
- Jalan Menuju Wisata Air Terjun Madakaripura Probolinggo Terputus
- Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga Usai Erupsi Semeru