Tampaknya Menteri Pertahanan Prabowo Subainto tidak nyaman dengan keberadaan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) yang dijabat oleh Sakti Wahyu Trenggono.
- Aldi Prastianto Berkunjung ke Tokoh Ulama Situbondo, Pesan KH Faruq: Para Pemilih Wujud Rasa Persatuan
- Dapat Dukungan Mantan Kades, PPP Ngawi Reborn Targetkan Kursi Tiap Dapil
- Jubir Presiden: Pemerintah Tidak Punya Buzzer
Ujang menjelaskan, ada dua motif politik kenapa Jokowi menempatkan Trenggono mendampingi Prabowo.
Pertama, Trenggono dipasang untuk mengawasi gerak-gerik Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Kedua, Trenggono ditunjuk jadi Wamenhan dikhawatirkan akan ikut cawe-caweaan main proyek.
Diketahui, anggaran Kemenhan adalah salah satu yang terbesar. Dalam Rancangan APBN tahun 2020, Kemenhan mendapat alokasi sebesar Rp. 127,4 triliun.
"Trenggono ini adalah pengusaha, mantan bendara tim, banyak keluar uang. Saya khawatir dia ingin cari proyek," ujar Ujang.
Trenggono sendiri adalah pebisnis dan mantan Bendahara Umum Tim Kempanye Nasional (TKN) Joko Wododo-Maruf Amin pada Pilpres 2019.
Sebenarnya, lanjut Ujang menganalisa, Prabowo tidak masalah dengan posisi wakil menteri, asalkan sosoknya punya keahlian di bidang pertahanan.
Jadi, penempatan Trenggono menempel Prabowo jelas untuk mengawasi sang kompetitor.
"Ini yang disebut saling mengawasi dan saling mengunci," ucapnya.
Namun demikian, masih menurut Ujang, disinilah tantangan buat Prabowo. Harus tetap bisa bekerja profesional di tengah ketidaknyaman.
"Politik itu penuh intrik, politik itu tidak mungkin mulus. Inilah tantangan buat Prabowo, jangan terpancing, harus tetap bekerja profesional untuk rakyat dan bangsa," tutup Ujang.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cerita Adian Ketika Risma Telepon Tengah Malam, Saat Isteri Sudah Dasteran
- Kebijakan Membagi Alat Kontrasepsi ke Remaja Harus Ditolak
- Didik Rachbini: Jokowi Tak Mungkin Tak Tahu Mobilisasi Penundaan Pemilu