Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi ekonomi Indonesia akan buram di 2020 karena berbagai faktor. Hal ini bertolak belakang dengan optimisme Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahwa ekonomi bakal melesat.
- Tak Setuju Jabatan Jokowi Diperpanjang, Pandu Riono: Pandemi Gak akan Selesai
- KPK Ungkap Lukas Enembe Punya Kerja Sama Bisnis di Singapura
- PDIP Minta Menteri Asal Nasdem Mundur Dari Kabinet
Tantangan tersebut tentu lebih berat dari tahun 2019. Sebab, dari sisi eksternal semakin tidak mendukung adanya perbaikan.
"Karena saat ini masih sangat dipenuhi ketidakpastian dan membaca arah kebijakan Trump juga enggak tahu ke mana arahnya,†ujar Fitra melansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/12).
Fitra pernah memproyeksikan hal yang sama dengan BPS, yaitu pada 2020 ekonomi Indonesia akan mengalami pelambatan dan anjlok dari angka 5 persen yang digembar-gemborkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ini lantaran, tantangan Indonesia sendiri dari sektor domestik dari sisi industrinya cukup signifikan.
"Dampaknya, akan ada krisis, Indonesia akan mengalami pelambatan, meski ada potensi lima persen dari sisi industri,†tambahnya.
Sementara mengenai pernyataan Menkeu Sri Mulyani yang kerap menyebut Indonesia akan stabil di 2020, menurut Fitra sebatas sikap menjaga optimisme dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah memang bertugas menggiring optimisme di tengah masyarakat.
"Kita tidak bisa menyalahkan juga pemerintah, kalau pemerintah pesimis gimana nanti, justru ini tantangannya,†tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Politisi PDIP Ajak Wakil Rakyat Sisihkan 50 Persen Gaji Untuk Bantu Rakyat Terdampak Corona
- Sumatera Barat Disebut jadi Sarang Persembunyian 1.125 Jaringan Teroris NII, DPR: Harus Diungkap
- Ganjar Dideklarasikan Capres, Jokowi Yakin Rakyat Semakin Dewasa Memilih