Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memprediksi ekonomi Indonesia bakal suram di 2020. Penyebabnya, perang dagang, ekonomi global, dan sektor pertambangan seperti batubara merosot hingga 45 persen.
- Banjir Jakarta, Demokrat: Lucu dan Aneh Kalau Cuma Salahkan Anies!
- IPW Ragu TNI-Polri Mampu Tumpas KKB Papua
- PAN: Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023 Rp 69 Juta Tidak Bijak
"Kita (rakyat) masih percaya pada BPS. Karena merupakan lembaga resmi yang objektif dan bisa dipertanggungjawabkan,†ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/12).
Sementara dibandingkan optimisme Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahwa ekonomi bakal melesat, menurut Ujang, elemen pemerintah atau institusi politik ini memiliki tendensi politis untuk menutupi pertumbuhan ekonomi yang bakal carut marut di 2020.
"Institusi politik terkadang bisa membolak-balikkan keadaan. Bisa yang benar jadi salah, begitu juga sebaliknya,†katanya.
Lebih lanjut, Ujang menilai wajar jika BPS memprediksi perekonomian Indonesia di 2020 bakal suram. Penyebabnya bukan hanya resesi dunia yang berdampak pada kondisi ekonomi dalam negeri. Tapi juga karena daya beli masyarakat semakin melemah, kebutuhan meningkat, tapi pendapatan menurun.
"BPJS sudah naik, nanti listrik naik, BBM naik. Nilai ekspor juga lebih rendah dari impor. Gejala-gejala tersebut membuat ekonomi di 2020 bisa buram dan seram,†tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menag Yaqut Tak Anjurkan Umrah Backpacker
- Rizal Ramli: Lembaga DPR Kita Hidupkan Kembali Setelah Jokowi Selesai
- Gus Dur Hanya Bangun Jalan Tol 5 Kilometer, Tapi Punya Legacy di Setiap Imlek