Ketua komisi A DPRD Jawa Timur Istu Hari Subagio menyambut baik kebijakan Gubernur Jawa Timur yang memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya.
- Gedung Bapenda Selesai Direnovasi, Bupati Jember Targetkan PAD Rp 1 Triliun
- Temuan BPK Soal Dana Covid-19 Senilai Rp 107 Miliar di Jember Belum Ada Kejelasan
- Gagalnya Rapat Paripurna Perubahan APBD Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2023 Karena Fraksi PDIP Tidak Hadir
Menurut dia, kebijakan membatasi pergerakan masyarakat di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik itu dinilai harus diperpanjang lagi agar angka penderita Covid-19 bisa ditekan dan klaster penularan baru ditemukan.
"Kita sebenarnya menilai kalau bisa kalau kena sekali mengapa dua kali, tapi data yang ada masuk yang pertama kemarin belum maksimal dan belum signifikan, sehingga dikaji dan dipertimbangkan sebingga diputuskan sampai tanggal 25 mei," katanya pada Senin (11/5/2020).
Politisi Partai Golkar itu berharap agar masyarakat patuh dan taat pada protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah. Sperti menjaga jarak, memakai masker dan membiasakan cuci tangan, untuk menghindari penularan wabah Covid-19 yang masih tinggi di Surabaya.
Dia juga meminta agar setiap perusahaan patuh dengan imbauan pemerintah, untuk menghindari penularan massal virus yang berasal dari kota Wuhan, China itu.
"Kita meminta agar masyarakat mematuhi apa yang digariskan dan diputuskan untuk protokol kesehatan. Klaster baru ternyata pabrik rokok kurang terpantau masih kerja seperti biasa. Dan setelah diadakan rapid test banyak yang kena," tandasnya.
Menurut dia, selain melaksanakan protokol kesehatan, ketahanan di tingkat desa harus diperkuat agar tidak terjadi kasus corona gelombang kedua. Masyarakat juga diminta tidak mudik ke kampung halaman, karena berpotensi menularkan virus itu ke kampung halaman mereka. Aparat desa harus rajin meningatkan kepada warganya, supaya menjaga protokol kesehatan dan meningkatkan daya imun mereka.
"Meningkatkan imunisasi. Daya imun ditingkatkan, olahrga cukup, gizi masuk cukup. Kita tahu kebutuhan gizi cukup menggunakan vitamin C dan D pakai masker dan tidak perlu jabat tangan. Kalau daya perorangan daya tahan sehat ya harus dilakukan sampai desa. Peran kepala desa sangat penting," katanya.
Mantan Pangdam Bukit Barisan itu optimis kalau masyarakat disiplin menjaga protokol kesehatan, maka angka penularan Covid-19 di Jatim akan menurun.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ditlantas Polda Metro Jaya Mulai Sosialisasikan Uji SIM C Tanpa Jalur Angka 8
- Sekda Kabupaten Probolinggo Apresiasi Gagasan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan BI Untuk Sertifikat Halal Bagi UMKM
- Mas Dhito: Kediri Adalah Punjer Legenda Panji