Ribuan ikan di Telaga Ngebel mendadak muncul di permukaan. Ikan-ikan itu muncul disebabkan air belerang yang naik.
- Dorong Pendapatan Pajak Hingga Pariwisata Daerah, Bank Jatim Serahkan CSR ke Pemkab Ponorogo dan Sumenep
- Tinjau Banjir Ponorogo, Pj. Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
- Kunjungi Kampung Produsen Tas Anyam Jali di Ponorogo, Khofifah Siap Dukung UMKM Rambah Pasar Global
Demikian disampaikan Ketua Paguyuban Kelompok Budidaya Ikan, Ileng Yoso dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (9/2).
"Fenomena air belerang naik di Telaga Ngebel terjadi setahun sekali. Kadang dua sampai tiga tahun sekali," ujar Yoso.
Dia menjelaskan terakhir terjadi 3 tahun lalu atau pada Desember 2017. Baru kemudian pada 2021. Untuk 2017 lalu terjadi dua kali letupan belerang.
Yoso menambahkan, bahwa di Telaga Ngebel terdapat gunung yang masih aktif.
"Di bawah ini ada gunung yang aktif tapi tidak terlalu besar. Efek dari kejadian ini, komunitas yang ada di dalam air otomatis kayak kena obat," tegasnya.
Menurutnya, air menjadi berwarna kuning. Bau belerang pun menyengat. Namun tidak semua ikan mati karena menghirup belerang.
"Kayak ikan nila. Yang mati ada sekitar 3 kwintal. Sampai ribuan. Per Petak 1000-2000 ribu," tambahnya.
Dia mengaku ikan-ikan mati terjadi mulai kemarin malam. Tadi pagi semua ikan mengapung. Para petani pun memanfaatkan kejadian langka tersebut. Ikan-ikan itu diambil dan kemudian dijual.
"Kami jual murah. Ndak berbahaya kok. Mereka yang dulu-dulu beli karena belerang juga beli lagi, " pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dorong Pendapatan Pajak Hingga Pariwisata Daerah, Bank Jatim Serahkan CSR ke Pemkab Ponorogo dan Sumenep
- Tinjau Banjir Ponorogo, Pj. Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
- Kunjungi Kampung Produsen Tas Anyam Jali di Ponorogo, Khofifah Siap Dukung UMKM Rambah Pasar Global