Presiden Joko Widodo yang melarang warga mudik di tengah pandemik Covid-19, tidak sepenuhnya mendapat apresiasi.
- Pengamat: PDIP Tidak Mutlak Jadi Penentu Peta Koalisi
- Demi Loloskan Gibran, Syarat Caketum Golkar Sangat Mungkin Diubah
- Politisi Demokrat: Anies-AHY Direspon Positif Masyarakat, Kader Bekerja Keras Rebut Kemenangan
Salah satunya Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Ia menilai pelarangan mudik oleh Presiden Jokowi sudah terlambat. Sebab, saat ini banyak perantau yang telanjur mudik.
"Terlambat! Sudah pada mudik semua kok, tapi kalau PNS, TNI, Polri tidak mudik itu wajib," kata Rudy di Solo, Rabu (22/4).
Bahkan, kata Rudy, Pemkot Solo sudah mengoperasikan rumah karantina yang mewajibkan pemudik untuk tinggal di sana saat tiba di kampung halaman.
Hal senada juga disampaikan manan Komisoner Komnas HAM, Natalius Pigai. Menurutnya, larangan mudik tidak tepat dilakukan.
Natalius Pigai mengaku, sudah jauh-jauh hari mengingatkan bahwa sulit untuk melarang mudik. Tetapi, yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengatur arus mudik masyarakat.
"Cuma saya yang menentang larangan mudik. Saya minta atur mudik bukan larang mudik," tegas Pigai di akun Twitter pribadinya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi I Desak Pengusutan Nelayan Indonesia yang Ditembak Papua Nugini
- DKPP Lanjutkan Sidang Dugaan Kecurangan KPU
- AHY Serukan Seluruh Kader Jalankan Program Pro Rakyat
