Pemerintah tidak main-main dalam menangani virus corona baru atau Covid-19 ini. Untuk membuktikannya bisa dicek di jejak digital.
- Kebijakan Pemberian Alat Kontrasepsi ke Siswa Sama Saja Fasilitasi Kebebasan Seks
- Kenaikan Tarif Pajak AS Mengancam Nasib Jutaan Pekerja Indonesia
- Andi Mallarangeng: Kami Tidak Pernah Ajukan Syarat Cawapres
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD dalam merespons tudingan kepada pemerintah yang dianggap tidak serius.
"Sebagai buktinya, pada 25 Januari, pemerintah jemput orang ke Wuhan. Pakai pesawat khusus," terang Mahfud di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa, (7/4).
Ia menjabarkan beberapa rekam jejak sikap pemerintah dalam penanganan virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
"Kita jemput, ramai di Natuna, sama orang Natuna ditolak. Itu bulan Januari akhir, jangan dibilang baru bulan Maret. Bulan Januari sudah jemput orang," ujarnya dilansir Kantor Berita RMOLBanten.
Selanjutnya, pada 6 Februari, pemerintah sudah mengumumkan akan membangun rumah sakit khusus penyakit menular. "Kita tidak pernah main-main dengan itu sejak awal," katanya.
Mahfud juga mengakui bahwa pemerintah menganggap virus corona tidak terlalu berat karena ada semacam kesepakatan di antara mereka untuk tidak membuat masyarakat panik. Hal itu kata Mahfud, merujuk pada pernyataan Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang menyebut panik membuat hilangnya separuh imunitas masyarakat.
"Yang mati-mati itu yang panik-panik," tegasnya.
Di sisi lain, ia mengakui pemerintah sempat kesulitan dalam hal peralatan penanganan virus corona.
"Sampai hari ini, seluruh dunia rebutan, kita rebutan dengan AS. Rebutan ventilator. Ini bukan gejala Indonesia saja, seluruh dunia. Konon, 80 persen korban meninggal enggak pakai ventilator," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Desak Rusia Akhiri Operasi Militer, Macron Ingatkan Putin tentang Sanksi Berat
- Masuk Masa Kampanye, Gus Fawait: Kedepankan Politik Riang Gembira
- Quick Count Dianggap Cuci Otak Rakyat, Politikus PKS Desak Hentikan Penayangannya