Undang Kerumunan Massa Bagi Sembako, Plt Walikota Blitar Dikecam Netizen

Plt Walikota Blitar, Santoso memberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ke masyarakat di tengah wabah virus corona baru atau Covid-19, Jumat (17/4).


Foto-foto pembagian BPNT oleh Plt Walikota Blitar kemudian menyebar di media sosial. Beberapa netizen sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh Santosa.

Warsuko Wahyudiono menulis dan memasang foto di akun Facebooknya dengan judul “Demi Dipuji & Mendapatkan Simpati Warga Kota Blitar”. Dia mengomentari bahwa apa yang dilakukan Plt Walikota Blitar, Santoso telah melawan arus.

“Warga Kota Blitar dilarang makan di warung, tahlilan, tasyakuran pernikahan, yasinan, selamatan, megengan dan lain-lain. Hal itu dipatuhi warga dan bahkan sudah ada warga yang terkena sanksi dari pihak Kepolisian Resort Blitar. Tapi justru Plt Walikota Blitar dan jajarannya, mengundang penerima bantuan di balai pertemuan kota,” tulisnya.

Plt Walikota Blitar, Santoso saat membagikan sembako ke warga/Ist

Menurut Warsuko, pemberian Bansos oleh Pemkot Blitar sudah bergulir mulai Rabu (2/4) lalu, namun sayangnya pembagian Bansos kali ini justru mendatangkan kerumunan orang dalam jumlah cukup banyak.

“Giat tersebut bertentangan dengan himbauan pemerintah pusat juga Polri terkait physical distancing,” sebutnya.

Marsuko juga menuding, bila ke depan ada penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Blitar, maka mereka patut bertangung jawab terhadap hajat hidup warga Kota Blitar.

Sementara aktivis sosial politik, Muhammad Trijanto mengecam aksi bagi sembako yang dilakukan Plt Walikota Blitar, Santoso.

Menurutnya, di saat masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan kerumunan, pemerintah daerah diduga telah menginisiasi munculnya kerumunan.

“Kalau masyarakat tetap melakukan kerumunan pasti dibubarkan atau bahkan dikasih sanksi. Tapi kenapa yang ini tidak dibubarkan. Anehnya, mengapa bantuan sembako tidak dibagikan secara door to door saja,” kata Trijanto pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (18/4).

Ditambahkan Trijanto, seharusnya pihak Pemkot Blitar dapat memahami kondisi masyarakat saat pandemik Covid-19. Sebaliknya, pemerintah jangan memanfaatkan kondisi ini sebagai panggung politik.

“Kan bagi-bagi sembako tidak harus mengumpulkan massa. Ada banyak tenaga di Pemkot Blitar, misalnya Pol PP dan relawan lainnya. Kita berharap isu wabah corona tidak dijadikan panggung politik gratis menjelang Pemilukada. Pasalnya, bantuan yang dibagikan itu menggunakan duit rakyat dari APBD. Kalau memang niatnya baik, yang namanya pelayan masyarakat bisa turun ke bawah untuk membagikan secara door to door,” tegasnya.

Trijanto juga mengingatkan bahwa tidak semua masyarakat terdampak wabah corona kurang mampu telah mendapatkan bantuan secara adil dan merata.

Karena itu pihaknya mengusulkan agar pembagiaan Bansos dilakukan langsung dengan cara di-drop ke setiap RT dan RW. Dengan begitu nanti akan ada petugas sendiri yang membagikan langsung ke warga kurang mampu.