Besarnya Sumbangsih Industri Sawit Harus Dipahami Kalangan Milenial

Diskusi virtual Digitalk Sawit/dok hms
Diskusi virtual Digitalk Sawit/dok hms

Besarnya manfaat serta sumbangsih industri sawit terhadap perekonomian nasional harus dipahami kalangan milenial.


Demikian disampaikan Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Sunari, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (16/8).
 
“Sudah seharusnya disampaikan secara massif ke masyarakat, terutama generasi muda, khususnya di kalangan milenial,” kata Sunari. 

Penyampaian informasi itu, lanjutnya, penting guna mengcounter berbagai berita miring tentang industri sawit yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang merasa terancam Ketika nantinya Indonesia benar-benar dapat mencukupi kebutuhan energinya secara mandiri.

 Dengan begitu, sambungnya, impor minyak bakal bisa ditekan, atau bahkan bisa sama sekali tidak impor lagi karena kita sudah bisa mencukupi kebutuhan energi dalam negeri secara mandiri.

“Nah, kondisi ini harus dipahami betul oleh kalangan milenial, karena mereka bisa dibilang adalah penggerak atau frontliner bagi pengembangan industry sawit nasional di masa mendatang,” jelasnya.
 
Dalam diskusi virtual bertajuk Digitalk Sawit, Sunari menjelaskan, bahwa ini merupakan gelaran lanjutan yang sengaja difokuskan untuk masyarakat muda di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta.
 
Sebelumnya, acara Digitalk juga digelar dengan berfokus pada generasi muda di wilayah-wilayah lain, seperti Sumatera dan juga Kalimantan.

Dengan sengaja digelar dari kota ke kota secara bergiliran, diharapkan juga bakal semakin banyak lagi kalangan milenial yang bisa dirangkul dalam kampanye positif soal industri sawit. 

Terakhir, dengan adanya rangkaian acara Digitalk ini diharapkan dapat mengajak generasi milenial ikut bangga terhadap upaya pemandirian energi lewat pengembangan industri sawit nasional.
 
“Selain itu juga dengan pemahaman yang benar, milenial Indonesia dapat ikut mengcounter balik serangan berupa kampanye negatif yang selama ini masih kerap menimpa industri sawit nasional,” tegas Sunari.
 
Pemerintah terus menegaskan komitmennya dalam membangun kemandirian energi sebagai fondasi Bangsa Indonesia di masa mendatang.

Dalam pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR, misalnya, Presiden Joko Widodo kembali menyatakan bahwa Indonesia kini telah berhasil memproduksi dan menggunakan energi biodiesel 20 persen (B20) dan kini tengah berupaya meningkatkannya menjadi 30 persen (B30).
 
Tak hanya itu, Indonesia kini juga telah mampu memproduksi bahan bakal diesel yang 100 persen bahan bakunya dari minyak kelapa sawit (D100). Dengan kapasitas produksi 20.000 barel per hari, Presiden Jokowi pun meyakini minimal satu juta ton sawit bakal terserap dalam setiap proses produksinya.