PR Bupati Mojokerto Percepat PSN, Meski Pandemi Investasi Tumbuh Positif

Khofifah saat di Mojokerto / RMOLJatim
Khofifah saat di Mojokerto / RMOLJatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hari ini, Jumat (5/3), mengikuti agenda serah terima jabatan yang digelar di Gedung DPRD Jalan RA Basuni, Kabupaten Mojokerto.


Dalam kesempatan itu, orang nomer satu di Jatim ini memberikan pesan kepada Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Wakil Bupati Muhammad Al Barra, terkait program proyek strategis nasional (PSN) berdasar Perpres 80 tahun 2019.

“Ada PR untuk bupati dan wakil bupati. Pertama adalah mempercepat pelaksanaan dari program dan proyek strategis nasional atas mandat Perpres 80 Tahun 2019. Tadi sudah saya sampaikan detailnya, ini harus melalui Bapedda Provinsi atau di Kemenko Perekonomian," kata Khofifah melalui rilis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim 

Selain itu Gubernur juga menyampaikan terkait investasi yang ada di wilayah kepemimpinan Bupati Ikfina. Khofifah menjelaskan jika saat ini investasi Kabupaten Mojokerto lebih banyak berasal dari penanaman modal asing (PMA). 

Ia meminta agar industri pengolahan yang pertumbuhannya sudah cukup signifikan harus tetap didongkrak. Dikatakan mantan Menteri Sosial tersebut, sektor yang tumbuh positif di Mojokerto meski dalam keadaan pandemi covid-19 adalah pertanian, perikanan, dan perhutanan.

"Investasi di Kabupaten Mojokerto ini banyak berasal dari PMA. Oleh karena itu saya minta bahwa proses untuk melakukan koordinasi dengan tim PTSP provinsi dan PTSP Kabupaten Mojokerto harus sangat intensif. Yang sudah tumbuh positif di saat Pandemi Covid-19 saya minta tolong agar menjadi perhatian khusus," pungkasnya.

Pada titik ke 13 proses sertijab yang terlaksana di Kab.Mojokerto ini, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga sempat menyampaikan terkait perkembangan covid-19 di Jawa Timur. Selain itu ia juga memaparkan varian baru virus corona dari Inggris, B117, yang ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

“Per Selasa kemarin, ada 16 kabupaten/kota di Jawa Timur sudah masuk zona kuning. Diantaranya adalah Kabupaten Mojokerto, ini setara dengan 42 persen daerah di Jawa Timur sudah masuk zona kuning. Artinya resiko rendah, sisanya resiko sedang atau orange,” ujarnya.

Terkait varian baru B117 , Gubernur Khofifah menyatakan jika di Jawa Timur sejauh ini masih belum ditemukan. Ditambahkan dirinya jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sedang berupaya karena virus baru tersebut masih tersentral di Jakarta.

 “Alhamdulillah konfirmasi sampai dengan pagi ini, sampel dari Jawa Timur tidak ditemukan mutasi B117. Ada sebanyak 76 sampel yang diambil dari Jawa Timur yang dilakukan proses scanning di Jakarta bersama sejumlah daerah lain di Jawa. Alhamdulillah semua terkontrol dan kita berharap bahwa nantinya proses itu bisa dilakukan di ITD, Institut Tropical Dises Unair. Jadi antisipasinya setiap mereka yang dari daerah yang terkonfirmasi, ada mutasi dari strain B117 ya harus di sampling. Itu yang bisa dilakukan,” tutup Khofifah.