Bupati Mundjidah Launching ATM Beras dan Gerakan Bahagia Bersama Tetangga, Ini Tujuannya

Bupati Mundjidah launching ATM beras di Masjid Agung Baitul Mukminin/Ist
Bupati Mundjidah launching ATM beras di Masjid Agung Baitul Mukminin/Ist

Pemerintah Kabupaten Jombang dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berkolaborasi meluncurkan program Anjungan Terima Mandiri (ATM) Beras untuk mustahik (fakir miskin) di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, Senin (12/04).


Menurut Bupati Mundjidah keberadaan ATM beras ini bertujuan untuk meringankan beban fakir miskin secara sistematis.

“Mustahik tidak perlu lagi mencari dan membeli beras di pasar, cukup dengan mesin ATM ini yang telah diprogramkan tinggal ditempelkan kartunya keluar beras," kata Bupati Jombang dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Launching ATM Beras ini bersamaan dengan deklarasi Gerakan Bahagia Bersama Tetangga di Kabupaten Jombang. 

Secara teknis Gerakan Bahagia Bersama Tetangga diawali dengan melakukan pendataan masyarakat di sekitar masjid yang membutuhkan, berikutnya disiapkan anggaran, makanan, hingga pendistribusian.

“Gerakan Bahagia Bersama Tetangga ini terinisiasi atas empati melihat kondisi masyarakat di Kabupaten Jombang akibat adanya penyebaran virus Covid-19. Jadi, mari melakukan 3S, yakni sholat, sholawat, dan sedekah," tutur Mundjidah.

Sementara, Ketua Baznas, Didin Ahmad Sholahudin mengatakan bahwa ATM beras ini merupakan pertama kali di Jombang dan yang kelima di Jawa Timur. 

ATM ini sebagai stimulan Masjid Agung Baitul Mukminin untuk syiar dakwah, terutama di bidang sosial ekonomi dan gerakan bersedekah.

“Karena bagi kami, Masjid seharusnya tak sekedar tempat sholat semata, tapi pemberi solusi atas problem sosial ekonomi warga sekitarnya," tegas Gus Didin panggilan akrabnya.

Dijelaskannya, cara memperoleh beras yakni dengan menempelkan ATM atau KTP yang sudah discannner dan diverifikasi sebagai penerima bantuan. Di awal bulan ramadhan ini sebanyak 50 penerima manfaat. Yang setiap penerima manfaat, rutin menerima beras 5 liter/bulannya.

“Semoga kedepan bisa bertambah, hingga 3 bulan kedepan targetnya bisa 400 penerima manfaat," bebernya.

Lantas, bagaimana agar program ini bisa berjalan, Gus Didin mengungkapkan program bisa berjalan dengan baik, jika infaq untuk program ini berjalan dengan lancar.

Di ATM Beras tersebut terdapat lubang untuk memasukkan uang infaq para donatur.

Nah, dengan asumsi setiap sholat Jumat di Masjid Agung adalah 500 orang, Gus Didin meyakini jika separoh saja dari jamaah donasi 10.000, maka sebulan akan diperoleh uang 10 juta. Yang artinya cukup untuk dibelikan beras bagi 400 lebih penerima manfaat.

Gus Didin berharap jika program ini berjalan lancar, Baznas Jombang berkomitmen dan berikhtiar akan menyediakan ATM Beras di 21 Masjid Jami tiap Kecamatan di Kabupaten Jombang.

“Ini adalah cara sederhana kami untuk mengajak sebanyak banyaknya warga Jombang, untuk bersedekah sejak dini, hanya 2500 rupiah, 1/4 kg beras setiap bulan," pungkasnya.