Naiknya Elektabilitas AHY Dan Demokrat Bukti Publik Ingin Regenerasi Kepemimpinan 

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net

Partai Demokrat masuk dalam tiga besar partai politik dengan elektabilitas tertinggi, dengan proyeksi elektabilitas 14,8 persen, sedikit di bawah, masih dalam margin error, dengan Partai Gerindra (15,03 persen) dan PDI Perjuangan (19,6 persen).


Elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam enam besar (5,55 persen), tapi jika dibandingkan dengan ketua-ketua umum partai politik lain, AHY berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 8,89 persen.

Demikian hasil potretan Perkumpulan Kader Bangsa (PKB) bekerjasama dengan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) yang merilis hasil survei nasional, Sabtu (22/5).

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode stratified random sampling, menggunakan teknik wawancara telepon. 54,8 persen responden berada pada rentang usia 21-30 tahun, dan sebagian besar pelajar/mahasiswa (33 persen), karyawan swasta (28 persen), serta pengusaha/wirausaha (17 persen).

Survei dilakukan selama periode 26 April-8 Mei 2021 dengan margin error survei plus minus 2,9 persen.

"Naiknya pamor Partai Demokrat di survei tidak lepas dari ramainya pemberitaan terkait dinamika internal Partai Demokrat, khususnya isu Kongres Luar Biasa yang  meramaikan perbincangan di publik," kata peneliti ARCS, Bagus Balghi dalam paparan yang dilakukan secara virtual.

Menanggapi itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) DPP Partai Demokrat, Tomi Satryatomo mengatakan, rilis survei terbaru PKB-ARSC sejalan dengan tiga survei sebelumnya Indikator Politik, Balitbang Kompas, dan LP3ES

Dan secara obyektif, ini menunjukkan Demokrat di bawah kepemimpinan AHY yang baru setahun, berhasil melakukan konsolidasi internal sekaligus mulai mengambil hati dan pikiran publik.

"Prahara Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat atau GPK-PD yang dilakukan Kepala KSP Moeldoko dan gerombolannya, berhasil diatasi dengan clear victory baik secara politik dan hukum, sekaligus mendulang keuntungan elektoral," ujar Tomi Satryatomo dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Dihubungi terpisah, pengamat politik dari UNJ, Ubedilah Badrun mengamini kesimpulan survei PKB-ARSC bahwa publik mengharapkan regenerasi kepemimpinan partai politik.

"Naiknya elektabilitas AHY dan Demokrat juga bisa dipahami dari perspektif ini. Dari sembilan partai yang ada di Senayan, AHY adalah ketum termuda," ujar Ubedilah, yang juga salah satu pemimpin gerakan mahasiswa dalam reformasi 1998 lalu.

Menurutnya, suksesi yang mulus dalam Kongres Partai Demokrat 2020 serta kekompakan ketum dan pengurus partai dalam mengatasi upaya kudeta oleh pihak eksternal, menunjukkan regenerasi kepemimpinan berjalan baik di Partai Demokrat.

"Ada semacam penerimaan kuat di internal Partai Demokrat bahwa AHY adalah harapan sekaligus takdir yang tidak bisa dihindari menjadi bagian terpenting dalam sejarah Partai Demokrat" tegas Ubedilah.