Banyuwangi Gelar Bimtek Pendidikan Kecakapan Kerja

Bupati Ipuk membuka pelatihan secara daring/Dok Hms
Bupati Ipuk membuka pelatihan secara daring/Dok Hms

Sebanyak 80 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Banyuwangi mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Bimtek tersebut dibuka Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (24/5).


Bimtek uni bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan non formal. Bupati Ipuk berharap dengan bimtek ini dapat memberikan kontribusi bagi permasalahan tenaga kerja di Banyuwangi.

"Ini adalah salah satu dari dampak pandemi. Sejak ada covid 19, tingkat pengangguran bertambah. Pengangguran terjadi pada masyarakat yang tidak punya keterampilan, sehingga mereka memiliki daya saing yang rendah. Dengan adanya pelatihan keterampilan, menjadi satu alternatif untuk warga meningkatkan skill-nya untuk bisa menambah penghasilannya," kata Ipuk secara daring saat membuka pelatihan tersebut.

"Saya berharap, lewat Pendidikan Kecakapan Kerja ini, peserta dibantu dan dibimbing untuk tak sekedar mendapat pendampingan dan pelatihan, tapi juga dibimbing dan diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan. Semoga LKP dan PKBM bisa merespon baik program ini," harapnya.

Bimtek ini menghadirkan Direktur Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Wartanto. Selain diikuti 80 LKP dan PKBM Se-Kabupaten Banyuwangi, kegiatan ini juga diikuti 100 peserta lainnya se -Indonesia secara online.

Wartanto mengatakan, Kemendikbud telah melakukan penilaian lembaga-lembaga kursus di Indonesia yang dinilai memenuhi standard untuk bisa memberikan pelatihan ke pesertanya maupun mwnularkan ilmunya ke LKP lain.

"Kursus ini digolongkan dalam pendidikan vokasi, yang bukan hanya mendidik orang untuk tahu sesuatu, tapi juga bisa melakukan sesuatu. Penentuannya dilakukan melalui ujian kompetensi. Peserta yang berkompeten akan mendapatkan sertifikat," tutur Wartanto.

Secara khusus Wartanto menyampaikan, pihaknya terkesan dengan semangat yang dimiliki pengelola LKP di Banyuwangi dan didukung pemerintah daerahnya yang gigih.

"Kami sangat merespon upaya Banyuwangi yang menurut saya terus berupaya mengembangkan LKP-nya, dengan baik" tuturnya.

Tahun ini, imbuh Wartanto, pihaknya akan memberika reward bagi LKP yang dinilai bersungguh-sungguh dan menunjukkan usaha kerasnya dalam membina LKP lainnya. "Kemendikbud meningkatkan hibah untuk LKP dengan nominal Rp 20 juta bagi LKP," jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan, Suratno menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini bagian dari program oemkab Banyuwangi untuk memulihkan ekonomi dampak dari covid 19.

"Semua OPD diminta Bupati untuk bersama-sama mengatasi masalah akibat pandemi covid. Dinas Pendidikan salah satunya menggelar pelatihan bagi LKP untuk bisa meningkatkan keahliannya mengasah dan memberikan bekal skill bagi SDM Banyuwangi," pungkasnya.

Pelatihan ini antara lain memberikan materi tentang bagaimana meningkatkan kualitas SDM, sarpras dan proses rekrutmen. Menjaring IDUKA (industri, dunia usaha dan dunia kerja), dan mengelola unit usaha di tengah pandemi covid 19.