Bupati Karna : Pejabat Jangan Sering Duduk Nanti Kursinya Lumutan

Mutasi pejabat di Situbondo/RMOLJatim
Mutasi pejabat di Situbondo/RMOLJatim

Bupati Situbondo, Jawa Timur, Karna Suswandi mulai melakukan gerbong mutasi pejabat tinggi pratama. Sedikitnya ada 18 pejabat eselon II (dua) yang dilantik oleh Bupati Karna, Jumat (27/8). Karna berharap, agar pejabat baru ini, bisa segera menyesuaikan dengan jabatan barunya dan mulai bekerja.


Usai melakukan sumpah jabatan, Karna pun menyindir, bahwa pejabat tidak boleh banyak duduk, agar kursinya tidak lumutan. Ada yang berbeda dari mutasi kali ini, ternyata pengambilan sumpah jabatan dilaksanakan di bekas pendopo kawedanan Besuki, dan itu baru di masa kepemimpinan Karna Suswandi-Khairani melakukan hal tersebut.

"Harapannya, pejabat tinggi pratama yang baru dilantik ini, mampu memberikan pelayanan terbik bagi masyarakat, akan mampu melaksanakan memberikan pelayanan tanpa batas kepada masyarakat, sudah tidak musim pejabat duduk dibelakangan meja, nanti kursinya lumutan," ujar Karna kepada Kantor Berita RMOLJatim, usai acara.

Masih menurut Karna, pejabat baru ini diharapkan bisa langsung menyusun target kinerja, agar Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) bisa dipenuhi sesuai tergat yang ada.

"Saya berharap seluruh pejabat tinggi pratama segera menyusun rencana kerja yang baik, agar target kerja RPJMD bisa dilaksanakan sesuai harapan masyarakat Situbondo," beber Karna lagi.

Informasi lain yang diperoleh Kantor Berita RMOL Jatim, dari 18 pejabat yang digeser ini, ada beberapa pejabat eselon yang harus digeser menjadi asisten pemerintahan, dan staf ahli.

Diantaranya Kholil yang sebelumnya sebagai Kepala Dinas lingkungan hidup (DLH), dimutasi menjadi asisten pemkab, Sentot Sugiyono juga harus meninggalkan jabatan lamanya sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, dan Perkebunan, digeser menjadi asisten pemkab.

Prio Andoko yang sebelumnya menjabat Kepala pelaksana BPBD, saat ini dimutasi menjadi staf ahli. drh Muhamad Hasanudin juga dimutasi menjadi staf ahli, padahal sebelumnya memimpin Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memang menjadi keahliannya. Abdur Rasyid juga digeser menjadi staf ahli, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satpol PP.