PEMBELAJARAN Jarak Jauh (PJJ) atau dikenal juga sebagai pembelajaran daring memang menjadi pilihan yang tepat pada masa pandemi Covid-19 ini. Terhitung kurang lebih tiga semester pembelajaran daring dilakukan semenjak kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia. Mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi pun melakukan pembelajaran secara daring. Upaya ini dilakukan pemerintah guna memutus tali rantai penyebaran virus corona.
Berbagai cara dilakukan pihak sekolah agar terlaksananya pembelajaran yang efektif bagi siswa. Media yang digunakan untuk menunjang pembelajaran pun beragam mulai dari grup WhatsApp kelas, GoogleClassroom, Zoom, Googlemeet, dll. Dengan situasi ini kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia yang merupakan mata kuliah wajib, pada gelombang 2 tahun 2021 mengusung tema “Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pusat Prestasi Nasional (KKN Tematik Literasi dan Rekognisi MBKM-Puspresnas)”. UPI mengutus mahasiswanya yang tersebar di 23 provinsi ini untuk berkontribusi langsung dalam meningkatkan minat literasi pada siswa.
KKN tematik kali ini didasarkan karena rendahnya peringkat Indonesia dalam tes PISA (Programme for Internasional Student Asessment) pada tahun 2019 yakni urutan ke 62 dari 70 negara (Suhajar Diantoro, 2021). Hal ini membuat Indonesia berada diposisi 10 negara terbawah dengan tingkat literasi rendah. Apalagi saat ini pembelajaran dilakukan secara daring membuat siswa jarang sekali membaca dikarenakan pembelajaran yang membosankan dan siswa lebih banyak bermain daripada belajar. Fauziah Farhani sebagai mahasiswi yang mengikuti KKN Tematik ini dengan dosen pembimbing lapangan Jojor Renata Maranata, M.Pd. melaksanakan beberapa program literasi terhadap siswa kelas 6A dan 6B SDS Miftahul Falah yang berada di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, dimana kegiatan KKN akan dilakukan pada bulan Agustus sampai September.
Pembelajaran daring biasanya hanya pemberian link video materi pelajaran di youtube untuk ditonton atau foto materi yang dibagikan oleh guru melalui whatsapp untuk ditulis dan dipelajari oleh siswa dirasa tidak efektif, karena bisa saja siswa tidak melakukan apa yang gurunya perintah. Salah satu contoh ketika guru memberikan tugas yang harus dikerjakan siswa, dengan inisiatif mahasiswi KKN membuat googleform untuk absen kehadiran dan pengumpulan hasil tugas, dan hasilnya hanya ada 3 orang siswa yang mengisi googlefrom tersebut dari total 18 siswa (kelompok 2) yang melakukan pembelajaran daring saat itu (Senin, 23 Agustus 2021).
Dengan kejadian tersebut, pada hari Rabu, 25 Agustus 2021, mahasiswi KKN mencoba memberikan sebuah teks bacaan yang berkaitan dengan pembelajaran saat itu dan didesain menjadi bacaan yang menarik. Siswa diminta untuk membaca dan menulis point yang pentingnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu habis siswa diberi kuis melalui link Quizizz yang telah disediakan mahasiswi sebelumnya. Kegiatan ini sebagai salah satu program literasi membaca dan menulis yang dilakukan mahasiswi KKN. Hasilnya jauh lebih baik dari pada media pembelajaran sebelumnya, ada 11 siswa yang mengikuti kuis saat itu dari total 17 siswa (kelompok 1) yang melakukan pembelajaran daring.
Program literasi membaca dan menulis dengan tambahan kuis pada Quizizz tersebut dapat menunjang pembelajaran yang lebih efektif, menarik dan menyenangkan. Jika Quizizz harus digunakan secara bersamaan diwaktu yang sama, untuk pilihan lain bisa menggunakan LearningApps untuk kuis yang dapat diakses kapan pun. Guru dapat menggunakan metode ini untuk pembelajaran daring kedepannya. Dengan batuan mahasiswi KKN, guru dapat mengetahui cara untuk membuat Quizizz, LearningApps dan media pembelajaran yang menarik lainnya. 
Fauziah Farhani
Penulis adalah Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Purwakarta Angkatan tahun 2018 dan Dosen Pembimbing KKN Jojor Renata Maranata, M.Pd
- Pecundang Menyerang DKI 1
- Catatan Akhir Tahun 2022, Saatnya Indonesia Menyatakan Pandemi Sudah Selesai
- Konsep Belum
