bank bjb Raih Leadership AA dalam ESG Disclosure Awards 2021

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb)  meraih predikat sebagai perusahaan yang mendapat rating Leadership AA dalam Environment, Social & Governance (ESG) Disclosure Awards 2021.


ESG Disclosure Awards 2021 merupakan ajang penghargaan yang digelar oleh Majalah Investor bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation (BGKF). Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi kepada perusahaan yang memiliki komitmen dalam pengungkapan ESG.

Acara diselenggarakan secara virtual pada Rabu 27 Oktober 2021, dan disiarkan langsung oleh BeritaSatu TV.

"bank bjb menghaturkan terima kasih terhadap apresiasi yang telah diberikan kepada perusahaan kami. Penghargaan ini merupakan wujud dari kerja keras dan komitmen seluruh insan bjb dalam mengedepankan prinsip Good Corporate Governance dalam memberikan layanan terbaik pada nasabah," ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Rabu (3/11).

Berdasarkan keterangan penyelenggara, penilaian dalam ESG Awards dilakukan melalui analisa terhadap 33 faktor utama ESG berdasarkan studi peraturan, perjanjian internasional, serta standar pedoman pelaporan.

Kriteria tersebut antara lain mencakup faktor ESG unggulan dari Pasar Modal The Nasdaq Helsinki, kerangka kerja dan ketentuan TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures), serta CDP (Carbon Disclosure Project).

Sementara itu, komponen penilaian pada Environment mencakup emisi gas rumah kaca (GRK), intensitas GRK, konsumsi energi, tingkat intensitas energi, campuran jenis-jenis energi, konsumsi air, PPP (peraturan, prosedur, dan proses) mengenai lingkungan, pengawasan dewan direksi lingkungan, pengawasan manajemen senior lingkungan, pengelolaan dan analisa investasi kepada iklim dan lingkungan, hingga tanggung jawab perusahaan di perhutanan.

Adapun unsur penilaian untuk komponen Social meliputi perbandingan gaji CEO, perbandingan gaji antargender, persentase pergantian karyawan, persentase keragaman gender, persentase pekerja sementara, PPP nondiskriminasi, angka cedera atau kecelakaan, tingkat kesehatan dan keselamataan kerja, pekerja anak, PPP hak asasi manusia, juga CSR di komunitas masyarakat.

Sedangkan pada Governance, aspek yang dinilai mencakup keragaman anggota dewan, kemandirian dewan dari kendali pihak lain, dorongan moneter terkait sustainability, protokol dan perjanjian perundingan bersama, kode etik pihak ketiga, etika dan kepatuhan hukum anti-korupsi, privasi dan perlindungan data pribadi, sustainability reports, mekanisme disclosure, jaminan independensi,  hingga transparansi pajak.


ikuti update rmoljatim di google news