Memancing Kemarahan, Reuters Terbitkan Cuitan Rasis Tentang China

Postingan Twitter dari Rauters yang menuai kontroversi/Net
Postingan Twitter dari Rauters yang menuai kontroversi/Net

Reuters akhirnya mengaku salah dan menyampaikan permintaan maaf setelah melampirkan gambar tentara China ke posting Twitternya pada Kamis (18/11).


Pernyataan permintaan maaf itu dikirimkan seorang juru bicara media di bawah naungan Thomson Reuters itu ke media corong pemerintah China Global Times pada Jumat malam (19/11) waktu setempat.

“Sebuah tweet di akun kami sayangnya menyertakan foto tentara China di ruang oksigen yang tidak dijelaskan dengan benar. Segera setelah kami menyadari kesalahan kami, tweet itu dihapus dan dikoreksi, dan kami meminta maaf atas pelanggaran yang ditimbulkannya,” bunyi pernyataan itu, seperti dimuat Global Times, Sabtu (20/11).

Cuitan Reuters yang juga memancing kemarahan warganet China itu berisi laporan eksklusif yang mengklaim bahwa Zhang Guojie, seorang profesor Tiongkok di Universitas Kopenhagen, sengaja menyembunyikan hubungannya dengan militer Tiongkok ketika melakukan penelitian genetik pada otak monyet.

Dikatakan dalam laporan tersebut bahwa peneliti mengekspos monyet ke ketinggian ekstrim untuk mempelajari otak mereka dan mengembangkan obat baru untuk mencegah kerusakan otak. Tweet itu diposting di samping foto tentara China di ruang oksigen yang tidak ada hubungannya dengan konten tweet.

Warganet China yang marah langsung membombardir cuitan Reuters yang dianggap rasis tersebut.

Reuters, saya pikir kepala editor Anda perlu diperbaiki,” kata salah seorang warganet. Yang lain bernama @rgdran membalas cuitan Reuters, dengan mengatakan, "jadi pemicu senang dengan tweet anti-China yang tak henti-hentinya, tidak heran Anda membiarkan hal ini keluar.”

Hingga berita ini dimuat, gambar tentara China di ruang oksigen masih dapat ditemukan dalam artikel di situs web Reuters.

Sementara profesor Zhang mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu memperhatikan laporan tersebut, dan pihak universitas mengatakan bahwa laporan itu sebagian memilih jawaban dari staf universitas dan dibuat berdasarkan pemikiran subjektif reporter.

“Ini hanya penelitian dasar biasa, dan semua informasi tersedia untuk umum. Selain penelitian dan hasilnya, tidak ada yang perlu diperhatikan," kata Zhang.