Keberhasilan PPKM Tak Menjadikan Babinsa di Banyuwangi Lengah dalam Penegakan Yustisi

Babinsa Serka Eko bersama aparat desa Benelan Lor saat melaksanakan operasi yustisi di depan kantor balai desa/RMOLJatim
Babinsa Serka Eko bersama aparat desa Benelan Lor saat melaksanakan operasi yustisi di depan kantor balai desa/RMOLJatim

Keberhasilan penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Banyuwangi, tak membuat Babinsa Benelan Lor, Kecamatan Kabat lengah dalam mengawasi dan menegakkan disiplin protokol kesehatan atau prokes. Operasi yustisi menjadi pilihan agar penyebaran covid dapat terkendali.


Babinsa Benelan Lor, Serka Eko Sulistiono menyatakan, capaian PPKM di antaranya jumlah kasus mingguan Kecamatan Kabat berangsur menurun hingga 0 persen atau zero. Hal ini, tidak terlepas dari kerjasama seluruh instansi dan kesadaran masyarakat menerapkan prokes.

"Dengan adanya 0 persen kasus bukan berarti kita duduk santai dan lengah. Tapi kita tetap berusaha siaga penegakan prokes yustisi dan bertindak cepat jika ada kasus baru," ungkapnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (18/12).

Pada Juli 2021, kasus aktif mencapai 17 orang. Kini jumlah kasus aktif menjadi zero. Hal itu, juga diikuti dengan penurunan jumlah pasien yang dirawat, baik isoman dan isoter dapat menurun di bulan September.

Dalam menerapkan PPKM Darurat, Forpimka Kabat, lanjutnya, terus berkoordinasi dengan seluruh pihak hingga penerapan PPKM berbasis level berdasarkan situasi di lapangan.

"Ini membuktikan bahwa PPKM sangat efektif dan sesuai dengan target yang diharapkan," ujar Eko.

"Penurunan kasus yang signifikan terutama terjadi di Desa Kalirejo, Desa Dadapan, dan Desa Macan Putih," imbuhnya.

Menurutnya, kinerja para babinsa, babinkamtibmas, aparat desa, dan bidan wilayah patut mendapat apresiasi. Sebab, telah memberikan kontribusi baik dalam pelaksanaan operasi yustisi, tracing, serta saat mengawasi pasien yang isoman maupun isoter.

"Dan kita berupaya untuk terus menurunkan positivity rate sambil mempertahankan upaya kesehatan masyarakat yang lain, yaitu penemuan kasus, testing, pelacakan dan isolasi, serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan," pungkas Eko.


ikuti update rmoljatim di google news