Obyek Wisata Sarangan Belum Ada Fasilitas Keselamatan dan Kenyamanan Wisatawan

Telaga Sarangan saat cuaca cerah, sebelum hujan deras, disertai badai angin/RMOLJatim
Telaga Sarangan saat cuaca cerah, sebelum hujan deras, disertai badai angin/RMOLJatim

Bulan bulan ini obyek wisata Sarangan, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, lagi musim penghujan seperti daerah lain. Bedanya di Sarangan disertai badai angin, rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Ironisnya, pengelola wisata Sarangan belum memberikan fasilitas perlindungan bahaya wisatawan dari bencana ini.


"Sanksi pidana untuk pengelola obyek wisata yang lalai mengakibatkan wisatawan celaka, sama dengan wisatawan yang merusak fasilitas obyek wisata, sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009, tentang  Kepariwisataan, diancam pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp10 miliar," kata Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Patriot Kabupaten Magetan, Noorman Susanto kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (25/4).

Diungkapkan Noorman, sanksi itu diberikan bagi pengelola obyek wisata yang tidak menyediakan fasilitas umum, untuk perlindungan keamanan dan kenyaman, hingga sampai menyebabkan terjadinya kecelakaan yang menimpa wisatawan.

"Sampai haru ini, Sarangan statis (tidak berkembang). Minim fasilitas umum, apalagi perlindungan dan keamanan untuk wisatawan. Saat hujan badai seperti ini, juga ketersedian air bersih untuk toilet umum. Kesannya pengelola Pemerintah Daerah (Pemda) hanya ambil untungnya saja atau ulah oknum," ujarnya.

Ketua Badan Pengurus Cabang  Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC,- PHRI) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sunardi, membenarkan belum adanya fasilitas umum untuk keamanan dan kenyaman  bagi wisatawan di obyek wisata Sarangan.

"Sudah berkali kali kami usul, mohon dibuatkan rumah berteduh dan berlindung wisatawan bila musim hujan, badai angin. Tapi sampai hari ini tidak ada realisasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai pengelola Obyek wisata Sarangan," kata Sunardi, "sensei" (karateka) DAN IV ini.

Kepala Diparbud Kabupaten Magetan Joko Trihono, yang dikonfirmasi seperti menghindar dan hanya membalas lewat short message WA.

"Saya masih dinas lapangan Mas," jawab JokoTrihono singkat.


ikuti update rmoljatim di google news