Ada Pasien Omicron Lolos Karantina, Kemenkes Pakai Mekanisme Tiga Kali Tes Covid-19

Ilustrasi RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta/Net
Ilustrasi RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta/Net

Keharusan karantina Covid-19 bagi orang yang terkonfirmasi positif justru tak dijalani oleh seorang warga yang terinfeksi varian Omicron.


Melalui Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, pemerintah memberitahukan adanya satu pasien OMicron yang lolos dari kewajiban karantina.

"Kemarin ada satu orang lolos (karatina Covid-19)," ujar Luhut dalam jumpa pers virtualyang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/12).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini menerangkan, satu orang yang teridentifikasi tertular Omicron itu lolos seleksi karantina di Wima Atlet.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bahwa satu orang tersebut adalah Warga Negara Indonesia (WNI) perempuan yang baru pulang dari Inggris.

Katanya, saat tiba di Indonesia orang ini dilakukan tes PCR dan hasilnya positif Omicron. Namun, dia keberatan hingga akhirnya meminta ada tes pembanding untuk memastikan.

"Memang boleh (tes pembanding). Dites (hasilnya) negatif," kata Budi.

Oleh karena itu, Budi menyatakan bahwa WNI tersebut meminta petugas untuk mengeluarkan dirinya dari Wisma Atlet, Jakarta dengan merujuk pada hasil tes keduanya.

"Berdasarkan hasil tes yang negatif, kemudian (hasil tes) diberikan ke Dinas Kesehatan DKI," imbuh Budi.

Namun karena kejadian ini, mantan Wakil Menteri BUMN ini barencana akan mengubah mekanisme testing Covid-19, Yakni, dengan memberlakukan tiga kali tes Covid-19.

Dalam prosesnya nanti, dijelaskan Budi, apabila dalam tes pertama ditemukan positif Covid-19, maka seseorang yang dites bisa mengajukan tes pambanding.

Namun setelah itu, jika tes kedua hasilnya negatif maka akan dilakukan tes ketiga. Apabila hasilnya negatif maka yang bersangkutan bisa pulang dna isolasi di rumah. Tapi jika positif, maka harus menjalani isolasi terpusat.

"Tapi ini pelajaran buat kami, sekarang aturannya kami akan ubah," demikian Budi sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL.